Pengamat: Masyarakat Enggan Pilih Karna Sobahi Karena Anaknya Tersangka Korupsi

Selasa, 30 Juli 2024 – 17:44 WIB
Mantan Bupati Majalengka, Karna Sobahi. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, MAJALENGKA - Analis Politik Indonesia Strategic Institute, Henry Baskoro menyatakan masyarakat Majalengka akan enggan untuk memilih mantan bupati Karna Sobahi di Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024.

Hal ini lantaran anak dari Karna yakni Kepala BKPSDM Majalengka, Irfan Nur Alam telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi pembangunan Pasar Sindangkasih, Cigasong oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat (Jabar).

BACA JUGA: Langkah Karna Sobahi Maju di Pilbup Majalengka Terganjal Kasus Korupsi Keluarga

Adapun status tersangka yang disematkan kepada Irfan berdasarkan Surat Perintah Penahanan dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Nomor: Print.781/M.2.5/ Fd.2/03/2024 tanggal 26 Maret 2024, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Majalengka.

Dia juga sudah ditahan karena disangka melakukan tindak pidana kejahatan berupa korupsi penyalahgunaan kekuasaan/kewenangan secara sistematis.

BACA JUGA: Anak Karna Sobahi Diberhentikan Sementara dari ASN Lantaran Terjerat Kasus Korupsi

Atas hal ini Irfan mendapatkan sanksi berupa pemberhentian sementara sebagai ASN di lingkungan Pemda Majalengka.

Pemberhentian sementara ini dilakukan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.

BACA JUGA: Mohon Doanya Buat Pak Bupati Karna Sobahi dan Istri

"Pada kasus dugaan korupsi salah satu anak Karna Sobahi, bisa saja hal itu akan memengaruhi preferensi masyarakat dalam memilih," kata Henry, ketika dihubungi wartawan, Selasa (30/7).

“Masyarakat cenderung tidak memilih orang yang terlibat korupsi langsung," imbuhnya.

Henry menerangkan elektabilitas kandidat yang akan bertarung di pilkada akan tergerus seiring dengan citra buruk yang dimilikinya, termasuk kasus korupsi.

Menurutnya, kontestasi Pilbup Majalengka akan memunculkan wajah baru untuk memimpin wilayah tersebut lima tahun mendatang.

"Seberapa besar dapat memengaruhi elektabilitas, tentu tergantung bagaimana masyarakat menginginkan pemimpin Majalengka ke depan. Korupsi tentu saja musuh masyarakat dalam iklim demokrasi," ujar dia. (cuy/jpnn)

 


Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Dokter hingga eks Pejabat Kemensos


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler