Pengamat: Menteri Saling Serang, Pergesekan Kekuatan Internal Kabinet Belum Selesai

Senin, 23 November 2015 – 20:23 WIB
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Sikap Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan yang merasa tidak suka dengan langkah Menteri ESDM Sudirman Said melapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD),  justru menunjukkan adanya konflik kepentingan terkait proses perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia (PTFI). 

 

Untuk diketahui, Menteri Sudirman Said melaporkan Ketua DPR Setya Novanto terkait rekaman percakapan Ketua DPR Setya Novanto yang diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

BACA JUGA: Bak Raksasa Pembajak Sawah! BOZENA 4, Andalan TNI AD Hancurkan Ranjau

Menurut pengamat politik dari Pusat Studi Keamanan dan Politik Universitas Padjadjaran  Bandung, Jawa Barat, Muradi, sikap yang terkesan meninggikan diri itu menunjukkan adanya pergesekan kekuatan yang belum selesai di internal kabinet.

BACA JUGA: MKD Kian Memanas, Istana Adem Ayem?

“Seharusnya dengan posisi dia yang bagus ke Presiden tidak membuat dia mengatakan (laporan Sudirman, red) itu tidak mendapat restu Presiden,” kata Muradi saat dihubungi, Senin (22/11).

Muradi mengatakan seharusnya Menkopolhukkam tak kontraproduktif mengenai kisruh perpanjangan Freeport. Justru sebaliknya, Luhut mendukung Sudirman untuk membuktikan adanya mafia makelar perpanjangan kontrak Freeport Indonesia.

BACA JUGA: Menteri Dapat Tugas Baru dari Jokowi, Dekati Negara-negara Lain

Karena itu, Muradi mengingatkan Luhut bahwa jangan karena dekat dengan Presiden, lalu berbuat hal kontraproduktif.

“Saya aspresiasi yang dilakukan SS (Sudirman Said), terlepas dia punya motif. Kalau dia sudah bilang berkoordinasi dengan Presiden artinya itu harus didukung. Tak seharusnya Luhut merasa gagah lalu mengatakan ke publik tak ada. Yang seperti itu tak usah diungkapkan ke publik. Akhirnya publik membaca ada konflik interest terkait Freeport,” kata Muradi.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DUA JEMPOL! TNI AL Usir Kapal Tiongkok dari Natuna, Sampai Minta Maaf...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler