Pengamat Minta Pemerintah Beri Diskon Pertalite dan Pertamax

Kamis, 29 Oktober 2020 – 17:58 WIB
Pertalite. Foto: JPG

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mendukung program langit biru yang saat ini masih terus disosialisasikan Pertamina. Agar lebih maksimal, perlu dipetakan lagi wilayah-wilayah yang dari sisi polusi masih cukup tinggi. 

Dia menilai, Program Langit Biru Pertamina cukup berhasil lantaran jangkauannya semakin luas. Setelah Bali dan Jakarta, kini bertambah 8 kota/kabupaten, yang bersiap mulai melaksanakan program tersebut. Yaitu Kota Cimahi, Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Buleleng, Kota Malang, Kota Kediri, Kabupaten Kuningan. 

BACA JUGA: Rencana Pertamina Hapus Premium dan Pertalite Bisa Picu Gejolak Masyarakat

Pertamina pun akan memperluas program Langit Biru hingga luar Jawa, untuk terus mengedukasi pentingnya menggunakan bahan bakar ron tinggi, ramah lingkungan, seperti Pertamax series. 

"Proses edukasi melalui program Langit Biru ini sangat baik saya kira, apa yang dilakukan oleh Pertamina dan pemerintah untuk mengajak masyarakat beralih ke BBM ron tinggi, sangat tepat," ujar Mamit dalam keterangan persnya, Kamis (29/10). 

BACA JUGA: Mobil Tanki Pertalite Terguling dan Terbakar di Samarinda

Pengamat erergi ini juga menyarankan kebijakan  pembatasan Premium perlu dilakukan. Selain sudah tidak sesuai dengan perkembangan terkini kendaraan bermotor, juga supaya program Langit Biru bisa lebih maksimal. Bisa saja dengan memberi diskon untuk produk BBM seperti Pertalite maupun Pertamax.

Selain itu, pemerintah daerah pun bisa meminta kepada Pertamina untuk tidak menyalurkan Premium ke wilayah mereka jika memang masyarakatnya siap untuk tidak menggunakan Premium. 

BACA JUGA: Tak Jual Pertalite, Tiga Pompa SPBU Ini Disegel Pertamina

Premium dan Pertalite selama disparitas harga yang masih jauh ditambah kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih,  maka akan selalu dipilih. Karena itu perlu terus dilakukan sosialisasi dan edukasi juga skema terbaik agar masyarakat mau menggunakan BBM non subsidi. 

Mamit menilai saat ini, memang sudah seharusnya pemerintah meniadakan penjualan jenis BBM oktan rendah di Kota Jakarta dan Bodetabek, juga kota besar lain, agar udara lebih sehat. Juga daerah yang polusinya tinggi. 

"Peniadaan BBM premium atau jenis BBM lain yang tidak ramah lingkungan, bukan saja urgen untuk mengurangi tingginya polusi,  juga menjaga kesehatan masyarakat," kata dia.

Program langit biru sangat tepat diterapkan di Jakarta, apalagi kondisi udara yang tidak semakin baik. Sebab itu, program ini menjadi keharusan karena sesuai dengan peraturan KLHK. Program ini harus dilakukan secara bertahap sehingga bisa semua daerah bisa dilakukan.  

Untuk mengimplementasikan hal tersebut, aspek edukasi harus terus disampaikan terkait manfaat penggunaan BBM dengan oktan yang tinggi.

"Proses edukasi sudah sangat baik, dan perlu terus digaungkan oleh pemerintah bersama Pertamina agar masyarakat mengerti dan mau beralih ke BBM ron tinggi," tandasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler