jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Lampung (Unila) Dedy Hermawan mengapresiasi sejumlah kebijakan mantan Gubernur Lampung periode 2019-2024 Arinal Djunaidi. Di antaranya adalah keberhasilannya menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Lampung.
Menurut Dedy, lewat berbagai kebijakan kepemimpinan Arinal. Salah satunya lewat program Kartu Petani Berjaya (KPB).
BACA JUGA: PPP Hanya Dukung Pasangan Didimus-Esau di Pilkada Yahukimo 2024
Melalui program Kartu Petani Berjaya, Arinal sukses menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang sebelumnya pada tahun 2021 sebesar 12,62 persen turun menjadi 11,11 persen pada tahun 2023.
“Dalam perspektif politik, gubernur mendapatkan mandat untuk mengelola masyarakat dan daerah menjadi lebih baik,” ujar Dedy pada Kamis (5/8/2024).
BACA JUGA: Survei LKPI: Elektabilitas 53,7 Persen, Dendi Suryadi-Alif Potensi Menang di Pilkada Kukar
Dedy menambahkan Arinal sejauh ini selama kepemimpinannya telah menorehkan segudang prestasi dan telah meletakkan fondasi pembangunan di Lampung.
“Pembangunan infrastruktur jalan di seluruh wilayah Lampung sudah mencapai 76% berupa jalan cor semen. Pembangunan jalan ini termasuk jalan konektivitas untuk kelancaran transportasi hasil produksi ekonomi masyarakat, yang tidak dilakukan oleh pemimpin sebelumnya," paparmya
BACA JUGA: Survei Median: Elektabilitas Amar-Hanipah Unggul di Pilkada Sumbawa Barat
“Apabila urusan-urusan publik seperti kemiskinan, pembangunan manusia, pengangguran, infrastruktur, dan sebagainya berhasil diatasi dengan baik, maka kepala daerah telah menjalankan visi dan misi demokrasi dan otonomi daerah,” tambahnya
Lebih lanjut, Dedy menyampaikan bahwa momentum Pilkada 2024 ini tidak sekadar memperebutkan kekuasaan, tetapi juga menjadi ajang adu gagasan untuk pembangunan Lampung ke depan.
Dia mendorong supaya masyarakat memilih pasangan calon gubernur Lampung yang memiliki gagasan dan ide brilian serta rekam jejak yang baik.
“Hal ini yang harus terus ditumbuhkembangkan ke depannya. Momentum Pilkada Gubernur Lampung 2024 harus diisi dengan gagasan dan rekam jejak kinerja masing-masing calon. Hal ini akan meningkatkan kualitas demokrasi yang lebih substansial daripada sekadar prosedural,” ucapnya.
Lebih lanjut, Dedy mengatakan bahwa apa yang telah ditorehkan Arinal, yang saat ini kembali maju sebagai calon gubernur, menjadi sebuah benchmark atau tolak ukur yang harus menjadi acuan pemimpin Lampung selanjutnya.
Kemiskinan ekstrem, kata Dedy, harus terus ditekan dan ini menjadi tantangan bagi calon gubernur Lampung yang menjadi penantang Arinal.
“Apa yang dilakukan Arinal Djunaidi untuk mengatasi masalah mendasar seperti kemiskinan dan pembangunan manusia menjadi tantangan bagi setiap paslon untuk lebih baik ke depannya dalam melaksanakan esensi demokrasi,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Elvira Umihani, mengakui bahwa kemiskinan ekstrem di daerah Lampung mengalami penurunan lebih cepat jika dibandingkan dengan pemerintah pusat.
“Kecepatan penurunan angka kemiskinan di Lampung lebih tinggi daripada laju penurunan kemiskinan nasional,” ujar Elvira.
Elvira menargetkan dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan, angka kemiskinan ekstrem di Lampung bisa terus turun sehingga berada di bawah angka nasional.
“Dua atau tiga tahun lagi angka kemiskinan kita bisa sama atau bahkan lebih rendah dari nasional. Lampung ini semakin baik, mulai dari program-programnya hingga capaian indikator makronya,” ucap Elvira.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari