Pengamat Nilai Setgab jadi Kebutuhan Demokrasi

Kamis, 30 Desember 2010 – 13:13 WIB

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, menilai keberadaan Sekretaris Gabungan (Setgab) Parpol koalisi pendukung pemerintah bukanlah pengingkaran demokrasiMenurutnya, Setgab ada karena menjadi kebutuhan demokrasi di Indonesia yang menerapkan sistem presidensial namun multipartai.

"Memang harus ada Setgab sebagai kebutuhan demokrasi di Indonesia

BACA JUGA: PKB Bantah Setgab Lawan Demokrasi

Gak ada pelanggaran yang dilakukan
Setgab itu ada agar pemerintahan tetap stabil," kata Arbi Sanit ketika dihubungi JPNN, Kamis (30/12).

Arbi bahkan meyakini keberadaan Setgab sendiri akan terus bertahan hingga 2014

BACA JUGA: Demokrat Lirik Puan, Tjahjo, dan Pram

Kata dia, riak-riak yang terjadi di tubuh Setgab dengan wacana poros tengah hanya sebatas ketidakpuasan dari PKS dan PPP.

"Tetap akan bertahan, itu (wacana poros tengah) hanya gertak sambal
Gagasan poros tengah itu hanya gagasan selintas

BACA JUGA: Pemerintah Masih Ragu Putuskan Pilgub oleh DPRD

Siapa sih yang mau kehilangan kekuasaanBuktinya ketika PKS disilakan keluar, tidak reaksi dari PKS," katanya.

Pria kelahiran Sumatera Barat, 4 Juni 1939 ini mengatakan ditubuh Setgab sendiri tidak sesama anggota tidak bisa disamakan kedudukannyaNamun tentunya, lanjut Arbi, partai yang memiliki suara terbanyak di Setgab seperti Demokrat dan Golkar jelas mendapatkan posisi yang lebih tinggi dibanding partai yang suaranya lebih rendah.

"Harus proporsional, partai yang besar gak mungkin disamakan dengan partai yang suaranya kecil," ucapnya.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas menilai keberadaan Setgab menyalahi konstitusi dan demokrasiSedangkan PKS dan PPP yang merasa tak puas dengan Setgab menggagas poros tengah untuk mengatasi dominasi Partai Golkar dan Demokrat di SetgabPoros tengah ini juga untuk mengkonsolidasikan kembali ketimpangan sesama peserta kaolisi partai pendukung pemerintah(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Minta SBY Beri Respon Langsung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler