JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, menilai keberadaan Sekretaris Gabungan (Setgab) Parpol koalisi pendukung pemerintah bukanlah pengingkaran demokrasiMenurutnya, Setgab ada karena menjadi kebutuhan demokrasi di Indonesia yang menerapkan sistem presidensial namun multipartai.
"Memang harus ada Setgab sebagai kebutuhan demokrasi di Indonesia
BACA JUGA: PKB Bantah Setgab Lawan Demokrasi
Gak ada pelanggaran yang dilakukanArbi bahkan meyakini keberadaan Setgab sendiri akan terus bertahan hingga 2014
BACA JUGA: Demokrat Lirik Puan, Tjahjo, dan Pram
Kata dia, riak-riak yang terjadi di tubuh Setgab dengan wacana poros tengah hanya sebatas ketidakpuasan dari PKS dan PPP."Tetap akan bertahan, itu (wacana poros tengah) hanya gertak sambal
BACA JUGA: Pemerintah Masih Ragu Putuskan Pilgub oleh DPRD
Siapa sih yang mau kehilangan kekuasaanBuktinya ketika PKS disilakan keluar, tidak reaksi dari PKS," katanya.Pria kelahiran Sumatera Barat, 4 Juni 1939 ini mengatakan ditubuh Setgab sendiri tidak sesama anggota tidak bisa disamakan kedudukannyaNamun tentunya, lanjut Arbi, partai yang memiliki suara terbanyak di Setgab seperti Demokrat dan Golkar jelas mendapatkan posisi yang lebih tinggi dibanding partai yang suaranya lebih rendah.
"Harus proporsional, partai yang besar gak mungkin disamakan dengan partai yang suaranya kecil," ucapnya.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas menilai keberadaan Setgab menyalahi konstitusi dan demokrasiSedangkan PKS dan PPP yang merasa tak puas dengan Setgab menggagas poros tengah untuk mengatasi dominasi Partai Golkar dan Demokrat di SetgabPoros tengah ini juga untuk mengkonsolidasikan kembali ketimpangan sesama peserta kaolisi partai pendukung pemerintah(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Minta SBY Beri Respon Langsung
Redaktur : Tim Redaksi