Pengamat Sebut Kepala Bapanas Tidak Mampu Tangani Urusan Beras Nasional

Senin, 30 September 2024 – 22:51 WIB
Harga beras terus mengalami kenaikan pada Februari 2023. Foto: dokumen JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Konstitusi Defiyan Cori menyatakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dikomandoi Arief Prasetyo Adi terbukti tidak mampu menangani urusan beras nasional.

Dia menilai Arief Prasetyo Adi selaku Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) layak diganti secepatnya.

BACA JUGA: Bapanas: Harga Cabai di Bandung Makin Pedas

“Perlu ditinjau kembali kehadiran (eksistensi) Bapanas oleh pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto (termasuk memecat Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Bapanas),” kata Defiyan dalam keterangannya, Senin (30/9). 

Defiyan menuturkan selama Bapanas yang dikomandoi Arief Prasetyo Adi didirikan tahun 2021 juga tidak tampak adanya kinerja yang signifikan dalam urusan ketahanan pangan nasional. 

BACA JUGA: Dirut Bulog Sudah Dicopot, Jokowi Diharap Segera Pecat Kepala Bapanas

Hal ini, lanjut Defiyan, terlihat dari realisasi impor Januari-April 2024 yang telah mencapai 1,77 juta ton. 

“Artinya, tidak ada program crash program yang dapat memungkinkan adanya penurunan impor beras atau bahan pangan sampai bulan Desember 2024,” jelasnya.

BACA JUGA: Skandal Demurrage Beras Impor Bulog-Bapanas Persoalan Hajat Rakyat

Defiyan mengingatkan di masa kepemimpinan Arief Prasetyo turut muncul skandal demurrage impor beras sebesar Rp 294,5 miliar yang saat ini sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

“Selain itu menurut data BPS, secara kumulatif hingga Mei 2024 tercatat kenaikan impor komoditas pangan, seperti gandum sebesar 35,31 persen, lalu tepung gandum naik 14,43 persen, dan gula 0,66 persen,” tuturnya.

Defiyan mengakui menyebutkan kehadiran Bapanas pimpinan Arief Prasetyo Adi hanya menciptakan jalur baru impor pangan di Indonesia.

“Artinya, permasalahan Bapanas tidak hanya soal adanya jalur baru dalam pengelolaan impor pangan, tetapi juga semakin menjauhkan dari penyelesaian masalah pangan serta pertanian dan hasil pertanian rakyat,” pungkas Defiyan. (mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler