Pengamat Sebut Rangka eSAF Harus Diuji Laboratorium, Ini Tujuannya

Rabu, 06 September 2023 – 00:30 WIB
Pengamat otomotif dari ITB Yannes Martinus menyarankan agar PT Astra Honda Motor (AHM) menjalani uji laboratorium terhadap rangka eSAF. Ilustrasi/Foto: Twitter

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat otomotif dari ITB Yannes Martinus Pasaribu mengomentari rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) yang belakangan ini sedang ramai karena patah menjadi dua.

Dia menyarankan agar PT Astra Honda Motor (AHM) menjalani uji laboratorium terhadap rangka eSAF. Uji yang harus dilakukan adalah metalurgi.

BACA JUGA: Ramai Isu Rangka eSAF Motor Honda, Bos Yamaha Mengeklaim Begini

“Tentunya hipotesis ini perlu riset laboratorium metalurgi dari pihak pemerintah dan juga perusahaan terkait. Hal itu guna memastikan kualitas pengerjaan dan material logam yang digunakan disamping desain engineering frame eSAF,” kata Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi, Selasa (5/9).

Dia menambahkan pengujian tersebut dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada pemilik atau calon konsumen produk Honda yang menggunakan rangka tersebut.

BACA JUGA: AHM Buka Layanan 24 Jam Soal Keluhan Rangka eSAF Motor Honda

Hal ini juga tentu harus adanya bimbingan dari lembaga pemerintah terkait.

Hadirnya pemerintah dalam kasus ini penting untuk memberikan ketenangan kepada para pemilik kendaraan yang menggunakan rangka tersebut.

BACA JUGA: Pemerintah Akan Menginvestigasi Produksi Motor Honda dengan Rangka eSAF, Siap-Siap

Pemerintah, kata dia, akan mewakili masyarakat atau konsumen diharapkan dapat membuka hasil dari pengujian tersebut secara terang-terangan tanpa ada yang ditutup-tutupi.

“Pihak pemerintah atau lembaga terkait dengan aspek safety ini jelas harus segera memastikan perihal kesalahan yang terjadi. Seperti apakah masalah terletak di desain struktur pres dengan tebal bahan yang di bawah 2mm atau kah spesifikasi logam yang tidak tahan dengan korosi,” jelas dia.

Menurutnya, kerangka yang mudah berkarat ini bisa disebabkan oleh sistem lubang pembuangan air pada bagian bawah frame yang terlalu kecil.

Sehingga, air dan lumpur akan mengendap dalam jangka panjang, dan hal itu berpotensi menimbulkan oksidasi pada material logam dan secara gradual akan menghabiskan bahan logam yang ada.

“Perlu ada evaluasi dari pihak pemerintah atau lembaga yang berwenang untuk memastikan bahwa struktur kendaraan ini aman dan kemudian membuat keputusan yang jelas kepada masyarakat serta pihak produsen yang bersangkutan,” ucap dia.

Pengujian juga harus dilakukan secara terbuka guna memberikan kesempatan masyarakat atau konsumen dalam mengetahui permasalahan yang benar-benar terjadi pada kendaraan Honda yang menggunakan rangka tersebut.

“Semua itu tentunya makin mendesak untuk segera diselesaikan melalui uji struktur dan uji metalurgi serta berbagai aspek terkait dengan quality control oleh pihak yang berwenang,” ucap dia.

Pengujian metalurgi sendiri adalah salah satu bidang ilmu dan teknik bahan yang mempelajari tentang perilaku fisika dan kimia dari unsur-unsur logam, senyawa-senyawa antarlogam, dan paduan-paduan logam yang disebut aloi atau lakur. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Rangka Motor Honda Patah, YLKI: Jika Ditemukan Cacat Produk Perlu Recall


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler