jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mardani Ali Sera berharap pengambilalihan pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tidak membawa ekses negatif bagi siapa pun.
"Hendaknya perlu dengan seksama pengambilalihan ini agar tidak membawa dampak buruk bagi pengelolaan TMII ke depannya,” ujar Mardani saat dihubungi, Jumat (9/4).
BACA JUGA: Moeldoko Dapat Perintah dari Jokowi Meluruskan Isu TMII
Legislator fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, pengambilalihan TMII pada prinsipnya untuk kepentingan negara secara luas, bukan sekadar ekonomi.
"Apa lagi jika dijadikan alat untuk tanggungan hutang. Luas yang hampir 150 hektar di wilayah strategis kota Jakarta, bisa sangat menggiurkan,” ujar pria Jakarta itu.
BACA JUGA: Siapa yang Mengelola TMII Usai Mengambil Alih dari Keluarga Soeharto? Begini Penjelasan Pratikno
Mardani Ali Sera pun mengaku akan mengawasi proses pengambilalihan ini dengan seksama. Setidaknya untuk memastikan kepentingan lain tidak menyusup dalam pengambilalihan TMII.
"Oleh karena itu kami akan awasi dengan seksama agar proses akuntabel," tutur alumni Universitas Indonesia (UI) tersebut.
BACA JUGA: Pemerintah Sampai Kerahkan 3 Jenderal Mengurusi TMII
Sebelumnya, pemerintah mengambil alih pengelolaan TMII dari Yayasan Harapan Kita yang dibentuk oleh istri dari Presiden Kedua RI Soeharto, Siti Hartinah.
Langkah ini diambil setelah yayasan yang dikelola oleh keluarga Soeharto itu tidak memberikan kontribusi kepada negara.
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan pengambilalihan itu berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan TMII.
"Yang intinya menetapkan penguasaan dan pengelolaan TMII dilakukan oleh Kemensetneg sekaligus menandai berakhirnya penguasaan dan pengelolaan TMII oleh Yayasan Harapan Kita," kata Pratikno dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/4). (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan