Pengaruh Amien Rais di Kongres PAN Dianggap Sudah Memudar

Minggu, 01 Maret 2015 – 09:40 WIB
Pengaruh Amien Rais di Kongres PAN Dianggap Sudah Memudar. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kongres PAN di Bali kian memanas. Peningkatan tensi politik sangat terasa antara dua kubu yang bersaing, petahana Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan.

Memanasnya persaingan perebutan ketua umum PAN ini dipicu adanya pendukung yang kukuh menghendaki pemilihan diakhiri dengan aklamasi. Yang bertahan dengan adanya voting juga tetap ngotot hingga, Sabtu (28/2).

BACA JUGA: JK: Tangkap Pelaku Geng Motor

Menanggapi adanya pemaksaan pemilihan secara aklamai ini, pengamat politik dari Skala Survei Indonesia Abdul Hakim MS mengatakan bahwa keinginan bisa dimaklumi. Menurutnya, dalam sejarah PAN, pemilihan ketua umum selalu diakhiri dengan aklamasi.

"Pada saat terjadi aklamasi, peran Amien Rais sangat dominan, dan tidak ada kader yang berani menyodorkan opsi lain," ujar Abdul Hakim di Jakarta, Sabtu (28/2).

BACA JUGA: Tim Eksekutor Sudah Siap Menembak Mati

Dia menambahkan majunya kembali Hatta Rajasa sebagai calon ketua umum memunculkan kepanikan di pihak Amien karena merasa akan kehilangan pengaruh besar di PAN.

Untuk Kongres PAN IV di Bali, Amien mencoba menunjukkan dan memperkuat eksistensi politiknya dengan mendorong aklamasi untuk memenangkan Zulkifli Hasan.

BACA JUGA: Sudah 17 Tahun Dipenjara, Raheem Bakal Didor Juga

"Saya rasa Amien dan Zul akan tetap ngotot aklamasi, karena tidak ingin dipermalukan. Karena kalau sampai voting dan kalah, itu menunjukkan kekuatann besar yang dimiliki Amien sudah tergerus," jelasnya.

Sebagai calon ketua umum yang berusaha mengamankan eksistensi besannya, Zulkifli tentu memilihara asa aklamasi tersebut. Kata Abdul Hakim, kalau pun aklamasi gagal, kubu Zulkifli pasti akan melakukan berbagai cara untuk memenangkan pertarungan.

Namun, lepas dari pertarungan dua kandidat tersebut, Abdul Hakim menilai sekarang ini PAN sudah bertransformasi menjadi partai yang lebih baik di bawah kendali Hatta Rajasa. Acuannya adalah hasil perolehan suara di Pemilu 2014.

"Dalam sejarah keikutsertaan PAN, perolehan suara tertinggi dicapai pada masa kepemimpinan Hatta. Dan yang harus diingat, pencapaian itu dilakukan di tengah menurunnya suara partai-partai Islam," pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Situasi di Yaman Tak Kondusif, 20 WNI Berhasil Dievakuasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler