Polri Bantah Asal Tembak

Senin, 27 September 2010 – 17:21 WIB

JAKARTA -- Meski menuai banyak kritikan, Mabes Polri bersikukuh penembakan kawanan pembobol ATM  Padang telah sesuai aturanWakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (pol) Kt Untung Yoga menegaskan penembakan yang menewaskan empat tersangka pembobolan ATM itu telah sesuai  aturan

BACA JUGA: Polri : Kelompok Padang Tak Terkait Medan

Menurutnya, dalam upaya penangkapan itu polisi telah bertindak persuasif dengan memberikan peringatan lisan terlebih dahulu kepada kawanan yang beraksi Sabtu (25/9) itu
Namun peringatan tak diindahkan dan justru melakukan perlawanan dengan senjata api.

Dengan alasan menyelamatkan diri Polisi akhirnya  memberikan tembakan kearah para tersangka itu

BACA JUGA: Dicekoki Miras, Siswi SMP Digerayangi

‘’Kalau tidak melawan nggak mungkin ditembak,’’ ujar Wakadiv Humas Polri, Brigjen (pol) Kt Untung Yoga dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Senin (27/9).

Memang, tambah Yoga, menilik aturan Hak Asasi Manusia (HAM) itu melanggar karena menghilangkan nyawa orang
Namun, tambahnya, dalam aturan kepolisian, ketika kondisi mendesak dan membahayakan jiwa penembakan itu dibenarkan

BACA JUGA: 15 Kali Cabuli Gadis di Bawah Umur

‘’Tindakan yang keras (bisa) dilakukan bila benar-benar diperlukan untuk melindungi harta dan nyawa,’’ tambahnya.

Sebagai gambaran dari  tujuh pelaku yang ditangkap polisi  empat dinyatakan tewas dan seorang luka-luka.Mereka adalah Hendra dan Pak De yang menghembuskan nafas terakhir di TKPDua lainnya adalah Bento yang meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakitMenyusul kemudian Sudirman yang meninggal dalam perawatan tim medis Rumah Sakit.

Sementara seorang tersangka luka-luka yang kini masih dirawat adalah KhairulDua sisanya bernama Rahmad dan Ikhsan kini mendekam di sel tahanan Polresta PadangDari pengakuan para tersangka, polri kini terus mengejar dua tersangka lainnnya yang diduga terlibat Dlam pembobolan ATM Bank Nagari dan Bukopin, Sabtu (25/9) dini hari ituDua orang itu disebut bernama Ito dan Ratno yang diduga melarikan diri dengan membawa tujuh pucuk senjata api jenis revolver dan FN Bareta.

Dari serangkaian penyelidikan ini polisi berhasil menyita dua pucuk pistol, 21 butir peluru, dua unit mobil dan uang tunai Rp 202 jutaSelain itu disita juga sejumlah peralatan yang digunakan kawanan itu untuk membobol ATM seperti linggis, tang baja dan mesin las(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Depresi, Mahasiswa Baru Gantung Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler