Pengelola Investasi Bodong Sedang Sakit, Polisi Akan Jemput Paksa

Sabtu, 12 September 2020 – 00:29 WIB
Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai. Foto: ANTARA/Ahmad Fikri

jpnn.com, CIANJUR - Polisi akan menjemput paksa HA, pemilik sekaligus pengelola investasi bodong paket kurban dan Lebaran.

HA saat ini sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Bandung akan dibawa ke Mapolres Cianjur untuk dimintai keterangan.

BACA JUGA: Kasus Investasi Bodong Cianjur Tak Jelas, Korban Datangi Bareskrim, Semoga Duit Rp 9 Miliar Balik

”Kami sudah menemukan keberadaan terlapor HA yang saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Bandung. Kami akan tunggu sampai terlapor dapat dibawa ke Cianjur untuk dimintai keterangan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai.

Dia menjelaskan, setelah dua kali pemanggilan, terlapor tidak pernah hadir. Petugas kembali disebar untuk memastikan keberadaan terlapor yang akhirnya diketahui sakit dan sedang menjalani perawatan.

BACA JUGA: Tifatul PKS Sindir Arief Poyuono: Wagubnya Teman Situ, Jokowi dan Anies Jangan Diadu

Untuk memastikan kesehatan terlapor, polisi mengirim dan menempatkan anggota di rumah sakit tersebut.

Setelah dinyatakan sembuh, terlapor akan langsung digiring ke Mapolres Cianjur, meskipun hingga saat ini, statusnya masih terlapor dan belum ditetapkan sebagai tersangka.

BACA JUGA: 4 Pelajar Bisnis Judi Togel, Omzetnya Sampai Miliaran Rupiah, MA jadi Bandar

”Kami tunggu hasil cek kesehatan, kalau sudah sembuh kami akan bawa ke Cianjur untuk pemeriksaan. Kemungkinan setelah diperiksa akan dinaikkan statusnya sebagai tersangka,” terang Rifai.

Sebelumnya, ribuan orang korban investasi bodong yang diwakili masing-masing ketua kelompok dan reseller melaporkan HA warga Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur, ke Mapolres Cianjur. Sebab, diduga telah melakukan penipuan dengan kerugian mencapai puluhan miliar rupiah.

”HA dilaporkan karena tidak pernah menepati janjinya untuk merealisasikan investasi yang dijanjikan pada ribuan anggota yang berasal dari beberapa kabupaten seperti Cianjur, Bogor, Sukabumi, dan Bandung Barat,” ujar Rifai.

Bahkan menjelang pencairan paket hewan kurban, HA tiba-tiba menghilang dan kembali berjanji akan mencairkan semua program yang diikuti seribuan orang lebih itu, dengan catatan mencabut laporan polisi.

Namun, korban tidak percaya dan tetap melaporkan pemilik rumah mewah tersebut ke polisi. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler