Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Departemen ESDM Farida Zed mengatakan, pengembangan infrastruktur mutlak dibutuhkan untuk mengimbangi laju peningkatan konsumsi energi dalam negeri
BACA JUGA: Buka Peluang Ekspor Gula
''Angka itu adalah kebutuhan riil,'' ujarnya dalam Pertemuan Tahunan Pengelolaan Energi Nasional di Gedung Departemen ESDM, Kamis (20/11).Farida memaparkan, kebutuhan terbesar pengembangan infrastruktur ada di sektor listrik
Beberapa infratruktur lain yang harus dikembangkan adalah kilang minyak
BACA JUGA: Perbankan Masih Sehat, Nasabah Jangan Percaya Rumor
Menurut Farida, hingga 2030 nanti dibutuhkan penambahan kapasitas 4,5 juta barel per hari, dengan total kebutuhan investasi USD 101,75 miliar.Sedangkan kilang bahan bakar batu bara cair (BBBC) membutuhkan tambahan kapasitas 200 ribu barel per hari dengan kebutuhan investasi USD 13,20 miliar
Selain itu, infrastruktur migas yang harus dikembangkan adalah receiving terminal yang butuh tambahan kapasitas 286 ribu ton dengan kebutuhan investasi USD 3,3 miliar
BACA JUGA: Sistem Finansial AS Butuh USD 2 Triliun
Juga pipa gas yang butuh tambahan kapasitas 2,18 billion cubic feed per day (BCFD) dengan kebutuhan investasi USD 1,92 miliar.Sebelumnya, Anggota Komite Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasjim mengatakan, selama ini pengembangan infrastruktur sektor migas memang sering mendapat perhatian''Akhirnya, infrastruktur selalu menjadi titik lemah dalam proses penyediaan energi nasional,'' katanya.
Dia menyebut, infrastruktur energi di kawasan Indonesia Timur sangat jauh tertinggalHal ini disebabkan hampir semua perusahaan hanya bersedia membangun infrastruktur di wilayah Jawa yang memang lebih potensial karena pasarnya yang besar, sehingga dipandang lebih menguntungkan dari segi bisnis.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya menyarankan kepada Departemen ESDM melalui Dirjen Migas agar mengarahkan perusahaan-perusahaan baru, terutama yang bergerak di sektor hilir migas agar ikut berpartisipasi dengan membangun infrastruktur di kawasan Indonesia Timur''Pemerintah memang harus pro aktifJika tidak, pengembangan infrastruktur energi tidak akan pernah maju,'' tandasnya.(owi/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Depan Citilink Operasikan 10 Pesawat
Redaktur : Tim Redaksi