jpnn.com - ANGKUTA KOTA (angkot) Koperasi Wahana Kalpika (KWK) 14 jurusan Keong-Cilangkap melakukan aksi mogok beroperasi di terowongan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (14/3). Mereka menolak beroperasinya bus sekolah jurusan Keong-Cilangkap.
Para pengemudi angkot itu merasa dirugikan dengan beroperasinya bus sekolah dengan alasan karena jurusan bus sekolah dengan trayek angkot mereka sama. Balok (35), salah satu pengemudi KWK 14 mengatakan, semenjak beroperasinya bus sekolah membuat angkotnya sepi penumpang.
BACA JUGA: Pemkab Ancam Persulit PNS Urus KTP
"Kami angkot yang trayeknya di jalur perkampungan tidak pernah ambil sewa (penumpang, Red) di jalan utama. Umumnya sewa kami anak-anak sekolah yang ada di perkampungan. Karena beroperasinya bus sekolah maka penumpang kami habis," ujarnya kepada INDOPOS (JPNN Grup) di Cipayung, Jakarta Timur, kemarin (14/3).
Lanjut Balok juga, hari ini seluruh rekan-rekannya sesama pengemudi KWK 14 tidak ada yang beroperasi dan ikut aksi mogok. ”Kurang lebih 80 pengemudi KWK 14 tidak beroperasi dan melakukan aksi mogok beroperasi,” katanya juga.
BACA JUGA: TPS Pindah 10 Km, Warga Kubur Diri
Senada dengan Balok, Wawan (35) sopir angkot KWK 14 lainnya menuturkan, sejak beroperasinya bus sekolah penumpang angkotnya menjadi sepi.
"Andalan sewa angkot KWK 14 adalah anak sekolah, kalau bus sekolah beroperasi, Nanti sewa Kami siapa?,” tuturnya. Keduanya juga berharap bus sekolah tidak beroperasi lagi di jurusan KWK 14.
BACA JUGA: Tiga Bulan Warga Tidak Terima Raskin
Sementara itu, Siska, (16) salah satu pelajar dari SMA Minadarma Cipayung mengungkapkan senang dengan beroperasinya bus sekolah. Apalagi dengan banyaknya proyek gorong-gorong mengakibatkan lalu lintas macet sehingga angkot sedikit beroperasi.
"Keinginan saya sih, bus sekolah tetap beroperasi. Soalnya angkot agar jarang belakangan ini. Bus sekolah jadi lebih ngebantu untuk mengangkut kami ke sekolah. Selain itu pula, gratis lagi," tuturnya.
Aksi mogok operasi KWK 14 yang berlangsung dari pukul 06.30 WIB hingga 10.30 WIB dapat dikendalikan secara kondusif setelah jajaran Polsek Metro Cipayung melakukan pendekatan secara persuasif kepada para pengemudi etrsebut.
"Kita sarankan, temen-temen pengemudi KWK 14 membentuk perwakilan untuk menyampaikan keluhannya ke pihak KWK. Nanti managemen KWK meneruskan ke Dishub DKI dan Pemprov DKI Jakarta," ujar Kapolsek Cipayung, Kompol A.U Triyanto kepada INDOPOS. (cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Transjakarta, Kejagung Sudah Garap 10 Orang
Redaktur : Tim Redaksi