jpnn.com, LOMBOK - Pengerjaan bangunan sekolah yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) pada Dinas Pendidikan Provinsi NTB hingga kini belum dapat diselesaikan.
Hal itu dapat dilihat dari beberapa sekolah yang ada di Lombok Tengah yang sampai saat ini masih bersusah payah untuk menuntaskan pengerjaan proyek fisik tersebut.
BACA JUGA: Maret 2023, Pembangunan Sekolah St. Johannes Berchmans Ditargetkan Rampung
Salah satu kepala sekolah yang ditemui JPNN mengatakan, dirinya masih pesimis jika pengerjaan DAK Dikbud NTB bisa rampung 31 Desember ini.
Menurutnya, proyek fisik ini pun diperkirakan molor hingga tahun depan. Hal itu dikarenakan pada pengerjaan di lapangan masih berkutat pada pemasangan lantai atau keramik.
BACA JUGA: 615 Guru Terima SK PPPK, Disebar ke Sekolah-Sekolah, Tidak Boleh Minta Pindah
"Alhamdulillah lancar, tidak ada kendala yang berarti. Nanti kami akan kumpulan pada hari Senin agar bisa lembur," kata Kepala SMAN 1 Praya Barat, Hairil Anwar, pada Jumat (23/12).
Di SMAN 1 Praya Barat sendiri, kata Hairil, saat ini masih dalam fase pengerjaan finishing, seperti pengecatan dan pemasangan keramik.
BACA JUGA: Bersilaturahmi dalam Rangkaian Hari Guru, Yandri Susanto Mengundang Sekolah-Sekolah Datang ke MPR
"Sampai selsai total pada 31 Desember sih agak sulit, karena sekarang sudah tanggal 23 Desember 2022," ucapnya.
Kendati demikian, ia pun berharap ada perpanjangan kontrak dalam untuk penyelesaian proyek tersebut.
"Karena ini tinggal beberapa hari, dan jika nantinya belum selesai mungkin akan ada penambahan waktu," ujarnya.
Hairil juga menyinggung adanya tembok yang retak dan atap rusak yang belum dikerjakan. Menurutnya, itu akan dikerjakan dari DAK ini.
"Yang berpotensi rusak nanti kami minta agar diperbaiki karena itu masuk dalam proyek DAK," imbuhnya.
Sementara di tempat terpisah, salah seorang tukang asal Desa Ungga, Praya Barat Daya yang sedang bekerja di sana juga mengaku tidak bisa menyelesaikan sampai 31 Desember.
"Sulit kayaknya, soalnya saya bertiga yang mengerjakan cat aja. Tapi kalau yang mengerjakan lain itu agak banyak," ungkapnya.
Untuk diketahui, SMAN 1 Praya Barat dalam data yang diterima media ini mendapatkan DAK sebesar Rp 2.184.751.500.
Dengan rincian, belanja modal rehabilitasi ruang kelas baru Rp 781.440.000 dan pembangunan ruang laboratorium kimia Rp 349.511.500.
Belanja modal pembangunan ruang laboratorium kimia Rp 349.511.500 dan pembangunan ruang laboratorium fisika Rp 329.543.500.
Belanja modal rehabilitasi ruang laboratorium biologi Rp 206.417.000 dan rehabilitasi perpustakaan Rp 168.328.000.
Di tempat lain, yakni SMAN 2 Praya, Kabupaten Lombok Tengah juga mengalami hal yang sama.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMAN 2 Praya Lalu Hamdanai juga masih pesimis jika pengerjaan proyek tersebut dapat tuntas tepat waktu.
"Bisa kayaknya, tapi nanti dah tanya fasilitator saja. Karena kami tidak terlalu tau persentasenya," katanya.
Hanya saja, lanjut Hamdani, di SMAN 2 Praya saat ini juga masih berlangsung pada pemasangan atap, setelah itu akan dilakukan finishing, seperti pengecatan dan lainnya.
Dikatakan juga oleh Hamdani, di SMAN 2 Praya mendapatkan 3 pembangunan ruang kelas baru, 4 ruang kelas inklusif, 1 ruangan perpustakaan, dan 1 rehab laboratorium Biologi.
"Progresnya kalau yang lab IPA itu sekitar 90 persen, tinggal pengecatan saja. Tapi yang lain itu beda," ujarnya.
Pihaknya juga mengakui jika beberapa waktu yang lalu pihak Dikbud NTB sempat meminta agar pengerjaan dikebutkan.
"Kami juga diminta untuk mempercepat pengerjaan, agar bisa selsai tepat waktu. Bila perlu lembur" sebutnya.
Untuk belanja modal rehabilitasi toilet sebesar Rp 348.644.000, belanja modal pembangunan ruang perpustakaan sebesar Rp 271.626.000.
Selain itu, ada juga belanja modal rehabilitasi ruang Laboratorium Biologi sebesar Rp 206.417.000, dan belanja modal pembangunan ruang Pusat sumber pendidikan Inklusif sebesar Rp 106.618.000. (mcr38/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Edi Suryansyah