Cara itu dianggap bisa memotret karakteristik pemilih dari latar belakang kultural
BACA JUGA: Golkar Jadi Incaran Koalisi
Awalnya para responden ditanya tentang selera musik merekaBACA JUGA: Agung Persilakan PPP Adukan Ke BK
Hasilnya menarikBACA JUGA: Anggota DPR Malas akan Dibeberkan
Yakni, penggemar musik dangdut dan pop.Di antara 2.500 responden yang disurvei, 38,36 persen menggemari musik dangdutPencinta musik pop 34,56 persenPenggemar kesenian atau lagu daerah hanya 6,76 persenPenggemar nasyid dan campur sari masing-masing tiga persenArtis dangdut yang paling digemari masih Rhoma Irama dengan Soneta Band-nyaBang Roma digemari 14,04 persen respondenItu jauh meninggalkan band pop Ungu dan Peterpan yang hanya digemari 5,88 persen dan 2,92 persen responden.
Apa hubungannya dengan popularitas capres? Reform Institute menanyakan para penggemar musik dangdut dan pop tentang capres favorit merekaHasilnya, 41,01 persen penggemar dangdut memilih SBYAngka yang hampir sama, yakni 41,46 persen penggemar musik pop, juga memfavoritkan SBY
Jauh berbeda dengan para pemilih Megawati SoekarnoputriHanya 17,22 persen penggemar dangdut memilih MegawatiSementara itu, hanya 21,95 persen penggemar musik pop yang memilih MegaDisusul Prabowo yang digemari 9,36 persen penggemar dangdut’’Ini menunjukkan bahwa penetrasi iklan politik sudah masuk ke kelompok masyarakat penggemar musik dangdut, yang kebanyakan berada di pedesaan,’’ tandas Yudhi Latif, peneliti senior Reform Institute.
Data survei itu dikumpulkan selama 13–25 November 2008 dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error sekitar 1,96 persen. (cak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Massa Malut Padati MK
Redaktur : Tim Redaksi