Sebuah survei yang dilakukan oleh Pusat Informasi dan Pencegahan Penggunaan Ganja Australia (NCPIC) menemukan bahwa 70 persen pengguna ganja merasa bahwa mereka menjadi pengemudi mobil lebih 'hebat' setelah menggunakan narkoba tersebut.
NCPIC, yang berbasis di University of New South Wales di Sydney melakukan survei terhadap 4.600 warga Australia berusia 18 tahun ke atas. Survei dilakukan lewat sosial media.
BACA JUGA: Dubes Australia Paul Grigson Telah Kembali ke Jakarta
Survei menemukan bahwa 70 persen pengguna ganja mengendarai mobil ketika mereka baru saja mengkonsumsi narkoba tersebut.
Enam belas persen pengguna mengatakan mereka mengendarai mobil setiap hari kurang dari lima jam setelah menggunakan ganja.
BACA JUGA: Kenaikan Harga Daging Sapi Australia Mengkhawatirkan Importir Indonesia
Banyak pengguna ganja di Australia masih mengemudi tidak lama setelah mengkonsumsi narkoba tersebut.
BACA JUGA: Laneways di Melbourne dalam Bidikan Fotografer Indonesia
Peneliti senior di NCPIC Dr Peter Gates mengatakan banyak pengguna tidak tahu ataupun tidak memperdulikan dampak ganja terhadap kemampuan mereka mengemudi.
"Kami mendengar berbagai mitos dari pengguna ganja ini seperti misalnya bahwa mereka lebih 'awas' ketika mereka sedang di bawah pengaruh ganja atau mereka akan mengemudi lebih lambat." kata Gates.
Dia mengatakan perilaku para pengguna ini sangat berbeda dengan bukti sains yang mengatakan bahwa penggunaan ganja menyebabkan resiko mereka mengalami kecelakaan sangat mengendarai naik 300 persen.
"Kami tahu dari riset bahwa penggunaan ganja akan mempengaruhi waktu kita bereaksi, koordinasi, konsentrasi, kesadaran akan jarak dan yang lainnya." kata Dr Gates.
Dr Gates juga mengatakan bahwa banyak pengguna tidak sadar bahwa mereka bisa terdeteksi oleh pemeriksaan polisi, dan polisi di Australia semakin banyak melakukan tes pengguna narkoba, selain juga tes apakah pengemudi di bawah pengaruh alkohol.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Warga Aborijin Penyandang Disabilitas Ditampilkan dalam Pameran Hologram