Pengikut Terkesan Cuek, Aktifitas Jalan Terus

OLEH : EKA PRASETYA K.N., Denpasar

Rabu, 17 Februari 2010 – 07:03 WIB
Anand Krisna dalam Sebuah Acara, Foto :dok pribadi

Nama Anand Krishna belakangan makin melejitBeberapa hari terakhir, namanya melejit karena ada sebuah kasus yang menyandung spiritualis itu

BACA JUGA: Prihantini Punya Firasat, Hening Tak Kuat Datangi Sidang

Seperti apa suasana pusat yayasan Anand Ashram yang didirikan oleh Anand Krishna di Bali pasca kasus tersebut?




Tak sulit menemukan lokasi Anand Krishna Centre di Bali
Gedung yang biasa digunakan sebagai tempat melakukan meditasi itu terletak di dekat komplek perumahan mewah Sunset Road Recident, Kuta.

Sepintas memang agak sulit menemukan Anand Krishna Centre

BACA JUGA: Ilustrator Andalan Komik Transformers dan GI JOE

Dari luar, gedung itu sama sekali tak nampak seperti bangunan perkantoran atau bangunan-bangunan untuk lokasi peribadatan
Namun bangunan itu lebih mirip dengan vila pribadi

BACA JUGA: Kisah Warga Sebatik yang Lahan Tempat Tinggalnya Berbagi dengan Negara Lain



Satu-satunya penanda yang membedakan dengan bangunan lain adalah papan kayu bertuliskan Anand Ashram Foundation yang terletak di pagar gedungSebuah pusat terapi spa yang bernama L?Ayurveda juga nampak menempel di bagian barat bangunanSementara di kanan-kirinya tak ada bangunan, hanya tanah kosong yang belum digarapTak jauh darisana, sebuah developer masih sibuk mengerjakan komplek perumahan mewah.

Saat Radar Bali (Jawa Pos Group)  mendatangi lokasi itu Selasa (16/2) siang kemarin tidak ada aktifitas yang berartiHanya beberapa orang pria dan tenaga keamanan berpakain batik saja yang nampak beraktifitas disanaSejumlah patung juga nampak di halaman gedungSalah satu yang agak mencolok adalah patung linggayoni yang terletak agak ke sudut halaman.

Begitu memasuki halaman gedung, seorang pria berpakaian batik warna biru langsung mendekati Radar Bali"Selamat siang pakKalau boleh tahu, darimana dan ada keperluan apa" ujarnya ramah sambil mengulurkan tangan

Setelah memperkenalkan diri dan menyebutkan maksud kedatangan, koran ini lantas diantar masuk ke sebuah ruangan yang fungsinya seperti aulaKurang lebih, ruangan itu bisa menampung antara 30-100 orang pengunjung
Tak ada kursi di ruangan ituYang ada hanya puluhan kursi duduk berwarna cerah yang  ditumpuk di salah satu sudut ruanganSelain itu, sejumlah patung, foto, dan pernak-pernik keagamaan juga dipajang di sejumlah dinding.

Salah satu bagian yang paling mencolok terletak di sebelah utara ruanganDisana ada sebuah papan yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma MangrwaArtinya kurang lebih Berbeda-beda Namun Tetap Satu Juga, Tiada Kebenaran yang Mendua.
Di bawah tulisan itu ada enam buah piring yang melambangkan agama-agama yang ada di duniaLambang-lambang tersebut adalah agama Syeikh, Budha, Hindhu, Islam, Kristen, dan YahudiSelain itu ada juga dua buah patung dewa-dewi.

Koran ini lalu dikenalkan kepada salah seorang pengurus yayasan yang bernama drWayan SayogaPria paruh baya ini boleh dibilang sebagai orang dekat dari Anand Krishna yang dipercaya untuk mengelola sejumlah organisasi sayap di bawah Anand Ashram Foundation.


?Kalau siang memang agak sepi masBiasanya baru ramai sekitar jam tujuh malam," ujar Sayoga mengawali perbincangan"Setiap hari kami pasti ada aktifitas, mulai dari hari senin sampai hari minggu pasti adaKebetulan saja mas datangnya siang, jadi kelihatan tidak ada aktifitasKalau mau nanti malam kita lihat-lihat aktifitas disini," lanjutnya sambil tersenyum.

Menurut Sayoga, tidak ada gangguan berarti sejak mencuatnya kasus pelecehan seksual yang dilaporkan oleh Tara Pradipta Laksmi, 19, dan Sumidah, 38 ke Komnas Perempuan yang kemudian dilanjutkan ke Polda Metro Jaya"Semuanya berjalan seperti biasaTidak ada gangguan yang berartiKami juga masih rileks menjalani meditasi," ujar pria yang dipercaya sebagai Direktur Eksekutif National Integration Movement (NIM) itu

Namun Sayoga tidak menampik jika ada beberapa peserta meditasi yang menanyakan hal tersebut"Rata-rata mereka mengaku prihatinAda pertanyaan-pertanyaan kecil, tapi tidak menjurus ke arah sana (pelecahan seksual, Red)Mereka hanya menyayangkan kenapa ada yang menghabiskan waktu untuk mempermasalahkan hal ini," katanya lagi.


Apakah ada perubahan kunjungan" Sayoga memastikan semuanya tetap berjalan seperti biasaTidak ada penurunan jumlah kunjungan baik di pusat meditasi maupun di pusat spaDemikian pula dengan pusat meditasi Anand Ashram yang terletak di Jalan Sunter Mas Barat, Jakarta"Malah kemarin malam (Senin malam, Red) suasananya ceria sekali," ujarnya.

Anand Krishna sendiri kemarin tidak nampak di asrahm tersebutMenurut Sayoga, Anand sempat datang ke Ashram pada Minggu (14/2) pagi lalu"Sabtu kemarin habis ada acara di UbudSekarang beliau sedang istirahat dulu, karena ada beberapa undangan yang harus dipenuhiMungkin dalam waktu dekat ini beliau akan kembali ke Jakarta," ujar Sayoga.

Ketika disinggung masalah laporan ke Polda Metro Jaya, Sayoga langsung tersenyumMenurut pria yang rambutnya mulai beruban itu, ini bukan pertama kalinya Anand Krishna dilaporkan ke polisiSebelumnya, Anand Krishna juga sempat beberapa kali dilaporkan"Permasalahan like and dislike (suka dan tidak suka, Red) saja," ujarnya tanpa merinci masalah yang dimaksud.

Menurut Sayoga, Tara dan Sumidah merupakan "wajah lama" di Anand Ashram JakartaSumidah sendiri sudah mulai aktif berkecimpung di organisasi itu sejak 2004 laluNamun saat itu, Sumidah dipercaya sebagai therapist di pusat terapi spa L?Ayurveda Jakarta.

Sumidah kemudian memilih keluar dari L?Ayurveda sekitar enam bulan yang laluPihak Anand Ashram menyatakan Sumidah keluar atas keinginannya sendiriTerlebih sebelum keluar, Sumidah sempat melakukan beberapa kali pelanggaran terhadap tata tertib di perusahaan spa itu"Kami hanya melakukan teguran sajaKami sama sekali tidak pernah mengeluarkan Sumidah dari spa," tegas Sayoga.

Sedangkan Tara, juga diketahui aktif sejak beberapa tahun terakhirBahkan wanita yang sempat kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta ini dipercaya sebagai ketua kelompok muda-mudiTara juga mengikuti meditasi atas rekomendasi ibu dan tantenya"Saya hanya sebatas tahu saja, karena saya dan Tara juga jarang bertemuTara lebih banyak di Jakarta, sedangkan saya di Bali," jelas Sayoga.

Benarkah ada ajaran yang menggunakan hipnotis di padepokan itu" Lagi-lagi, Sayoga melemparkan senyum"Ajaran kami tidak pernah ada hipnotisnyaYang ada hanya meditasi dan yoga untuk membebaskan rasa takut, gelisah, dan macam-macamDan saya kira, ajaran meditasi kami sangat umum dan diulas di buku-buku yang biasa dijual," jawabnya.

Radar Bali sempat kembali mengunjungi Anand Ashram di kawasan Sunset Road, Kuta, pada Selasa (16/2) malamKali ini, Radar Bali ingin melihat dari dekat seperti apa meditasi yang dilakukan oleh sejumlah peserta di padepokan itu.

Saat itu, sedikitnya ada 50 orang peserta yang mengikuti meditasiMeditasi sendiri dipimpin oleh salah seorang pengurus Yayasan Anand Ashram, drWayan SayogaAgendanya, Seni Memberdayakan Diri dan rencananya dijalankan selama 90 menit.

Namun belum lama meditasi berjalan, tiba-tiba salah seorang peserta pingsanTernyata peserta itu mengidap penyakit strokeAwalnya para fasilitator mencoba memberikan terapi di L?Ayurveda yang terletak di sisi barat padepokanNamun karena tak bisa ditangani, peserta itu dibawa ke rumah sakit terdekat(bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Termotivasi Kombinasi Sebel, Kesel, Jengkel, tapi Ada Harapan


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler