BACA JUGA: Pemerintah Revisi Asumsi Makro APBN 2011
Kalangan pengusaha khususnya, diprediksi akan terbebani melakukan ekspor apalagi jika barang yang diekspor kandungan lokalnya berasal dari impor.Pada wartawan di Jakarta, Senin (11/4) Plt Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Bambang Brodjonegoro juga mengakui hal ini
BACA JUGA: Pemerintah Butuh Investasi Rp 3.000 Triliun
‘’Sejauh ini pengamatan sejak tahun lalu, meskipun rupiahnya terus mengalami apresiasi, namun ekspor kita tetap tumbuh, eksport minus import juga masih positif,’’ kata Bambang.Sementara ini kata Bambang, meski rupiah kian menguat, kondisi ekspor masih belum mengkhawatirkan
BACA JUGA: Menkeu: Presiden Tak Setuju Anggaran Gedung
Banyak alasan yang memperkuat ekspor meski nilai tukar rupiah cukup besar mempengaruhi.Pertama, karena barang ekspor Indonesia yang bahan bakunya berasal dari impor hanya sekitar 30 persenHal tersebut otomatis mengurangi beban biaya bagi pengusaha yang melakukan impor bahan bakuAlasan kedua, karena ekspor yang dilakukan pengusaha Indonesia sebagian besar ke negara-negara yang memiliki penguatan mata uang yang sama terhadap dolar AS‘’Jadi daya saing kita dalam konteks kurs tidak akan terpengaruh terlalu banyakSampai saat ini ekspor masih belum terganggu,’’ kata Bambang optimis.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Targetkan Penuhi 12 Persen Investasi
Redaktur : Tim Redaksi