jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menangkap kesan pengumuman paket capres-cawapres dari kubu Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sengaja dibuat menggantung hingga saat ini.
Pasalnya, kedua kubu terkesan tak ingin pihak lawan buru-buru menyiapkan strategi pemenangan, melihat kelemahan nama-nama yang diusung nantinya.
BACA JUGA: Dua Cendikiawan Muslim Ini Berpotensi jadi Cawapres Jokowi
“Jadi, terkesan bermain di zona injury time atau last minute. Waiting game ini sedang dimainkan masing-masing poros parpol koalisi. Mereka tentu enggak mau layu sebelum berkembang," ujar Pangi di Jakarta, Sabtu (14/7).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting lebih jauh menilai, zona injury time sengaja dipilih untuk menutup ruang komunikasi dan lobi tingkat tinggi elite sentral partai, ketika pasangan paket capres-cawapres telah ditetapkan.
BACA JUGA: Moeldoko dan TGB, Sama-sama Cocok jadi Cawapres Jokowi
Artinya, ketika paket capres dan cawapres diumumkan ke publik menjelang H-1 penutupan pendaftaran, maka secara otomatis, suka tidak suka, parpol yang tergabung dalam koalisi menerima paket capres dan cawapres yang ditetapkan.
"Sekali lagi, ibarat main sepak bola piala dunia, timing sangat menentukan, bermain di injury time dengan menunggu bola umpan lambung di menit terakhir bisa mengubah peta konstelasi politik, begitu juga dalam pilpres. Tunggu saja kejutan tersebut," pungkas Pangi.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Pak Mahfud Bagus, tapi Bisa Jadi Jebakan buat Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teka-Teki Koalisi Capres dan Cawapres
Redaktur & Reporter : Ken Girsang