Pengumuman Kelulusan SD Tarakanita 3, Kejutan Berakhir dengan Kebahagiaan

Jumat, 14 Juni 2019 – 20:34 WIB
Pengumuman kelulusan SD Tarakanita 3. Foto: SD Tarakanita 3

jpnn.com, JAKARTA - Suasana Sekolah Dasar (SD) Tarakanita 3 Jakarta sedikit berbeda pada Rabu (12/6) pagi. Sekolah lebih lengang.

Hanya siswa kelas enam yang hadir ke sekolah. Bersama dengan orang tuanya, siswa kelas enam mendengarkan pengumuman kelulusan.

BACA JUGA: PPDB Sistem Zonasi Bakal Diikuti Rotasi Guru

Tampak sedikit raut kecemasan di wajah-wajah para siswa dan orang tua murid yang datang.

Pengumuman kelulusan yang bertempat di aula SMP Tarakanita 3 ini dibuat agak berbeda. Para guru SD Tarakanita 3 membuat kejutan di dalam acara tersebut.

BACA JUGA: PPDB 2019 Langgar Aturan, Anggaran Pendidikan ke Daerah Dipotong

Para siswa dan orang tua terlihat sangat cemas karena amplop surat tanda kelulusan sengaja dibagikan dengan jumlah yang tidak sesuai dengan jumlah siswa yang hadir.

Mereka cemas jikalau ada di antara siswa di angkatannya ada yang tidak lulus. Kejutan pun dimulai.

BACA JUGA: Pendaftaran PPDB 2019, Inikah Penyebab Ortu Siswa Rela Menginap di Sekolah?

Siswa yang tidak menerima amplop kelulusan diminta maju ke depan panggung untuk membuka spanduk yang berisi ucapan selamat bahwa kelulusan siswa kelas enam adalah 100 persen.

Kebahagian para siswa kelas enam pun semakin bertambah setelah Kepala Sekolah SD Tarakanita 3 Emeliana Makaria Tarigan menyampaikan kabar gembira.

“Hasil USBN angkatan tahun pelajaran 2018/2019 meraih peringkat pertama se-Kecamatan Kebayoran Lama,” ujar Emeliana.

Peraihan rata-rata USBN pada tiga mata pelajaran menempatkan SD Tarakanita 3 menduduki peringkat pertama di Suku Dinas Wilayah I Jakarta Selatan.

Yakni, Bahasa Indonesia dengan rata-rata nilai 86.13, matematika (85.46), dan ilmu pengetahuan alam (82) 

Pencapaian pada mata pelajaran matematika juga memberikan hal yang luar biasa. Ada empat siswa yang memperoleh nilai 100.

“Sungguh merupakan prestasi yang sangat membanggakan tidak hanya bagi orang tua, tetapi juga bagi sekolah,” imbuh Emeliana.

Dia menambahkan, prestasi tersebut tidak terlepas dari kerja sama yang solid antara sekolah dan orang tua.

Menurut dia, para siswa selalu berusaha belajar di waktu siang saat pelajaran tambahan berlangsung.

Sementara itu, para guru tidak kenal lelah membantu siswa. Di sisi lain, para orang tua selalu menyemangati dan berkoordinasi dengan para guru.

“Semua kerja keras itu pun akhirnya berbuah hasil yang membanggakan,” ujar Emeliana. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPG Akan jadi Syarat Mendapatkan Sertifikasi Guru


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler