jpnn.com, KARANG ASEM - Jumlah pengungsi terus bertambah setelah lebih dari sepekan Gunung Agung berstatus awas.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, hingga Senin (4/12) tidak kurang 62.330 warga Karangasem mengungsi.
BACA JUGA: Tolong, Pengungsi Gunung Agung Butuh Alat Pengolah Limbah
Membeludaknya pengungsi ternyata belum diiringi kesiapan bantuan yang mencukupi. Beberapa kebutuhan pengungsi belum bisa dipenuhi dengan baik.
Salah satunya dialami pengungsi di UPT Pertanian Rendang. Mereka harus membangun tenda sendiri.
BACA JUGA: Heboh Potongan Kalimat Presiden Jokowi Soal Gunung Agung
Selain itu, kebutuhan lain seperti air bersih belum seluruhnya terpenuhi.
Menurut Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, sampai saat ini pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan pengungsi.
BACA JUGA: Ayo Ngaku, Siapa Sikat Dompet dan Ponsel Pengungsi?
"Kami sedang menyiapkan tandon-tandon air, mobil-mobil tangki, untuk mengedrop air bersih ke tempat-tempat itu," katanya kemarin.
Orang nomor satu di Bali itu mengapresiasi pengungsi yang membangun tenda sendiri. Dia mengakui, tidak semua persoalan terpantau oleh pemerintah.
Meski demikian, tidak berarti Pemprov Bali lepas tanggung jawab.
Pastika menegaskan, distribusi bantuan tidak berhenti dialirkan. Termasuk tenda yang sempat dilaporkan kurang.
Lantaran hujan semakin sering mengguyur, dia juga mengimbau pengungsi memanfaatkan gedung milik pemerintah atau banjar desa.
"Karena kalau di atas tanah, tenda itu potensi bocornya tinggi. Jadi, kurang sehat," ucap mantan Kapolda Bali itu.
Menurut Pastika, gedung-gedung tersebut cukup apabila dipakai menampung pengungsi.
Sebab, lebih dari 50 desa di Karangasem tidak masuk zona bahaya. "Jadi, saya kira itu cukup."
Selain menekan potensi terserang penyakit, pemanfaatan gedung pemerintah bisa menekan dampak abu vulkanis.
Tidak hanya itu, dengan menggunakan gedung pemerintah, jumlah pengungsi yang mengandalkan tenda berkurang.
Meski berdasar hasil pantauan visual Gunung Agung terlihat lebih tenang daripada sebelumnya, potensi terjadi letusan lebih besar masih ada.
Pastika menyampaikan itu seusai mendatangi Pos Pengamatan Gunung Api Agung kemarin.
"Bahwa kemungkinan akan terjadi erupsi (lagi) masih cukup besar," ungkap dia.
Untuk itu, masyarakat maupun pemerintah harus siap berhadapan dengan segala kemungkinan. Termasuk kemungkinan terburuk. (syn/c10/ang/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Agung Erupsi, Bintang Hollywood Ini Terjebak di Bali
Redaktur & Reporter : Natalia