Pengurus dan Kader Ditangkap, Keluarga Besar HMI Mengadu ke Pimpinan DPR

Jumat, 11 November 2016 – 16:55 WIB
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menerima delegasi Kesatuan Aksi Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam. Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah delegasi Kesatuan Aksi Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), menemui pimpinan DPR pada Jumat (11/11). 

Rombongan yang diterima Wakil Ketua DPR Fadli Zon, mengadukan masalah penangkapan sejumlah pengurus dan kader PB HMI oleh aparat Polda Metro Jaya.

BACA JUGA: Jokowi Naik Tank Amfibi dan Digendong Belasan Prajurit, Salam Marinir!

Ahmad Doli Kurnia selaku koordinator Keluarga Besar HMI mengatakan, aksi mereka berangkat dari rapat majelis nasional KAHMI dan PB HMI beberapa waktu lalu, menyikapi Aksi Bela Islam, yang berujung penangkapan kader HMI.

Nah, organ besar gabungan alumni dan PB HMI ini menurut Doli, bertugas mengawal umat Islam, sekaligus memberikan advokasi kepada siapa saja yang terkena dampak kesewenang-wenangan aparat, termasuk 5 orang kader HMI.

BACA JUGA: Keras! Baca Nih, Pernyataan Sikap Terbaru HMI

"Organ ini membentuk tim hukum dan sudah 400 advokat yang siap melakukan advokasi," kata Doli, melaporkan aksi mereka kepada Fadli Zon. 

Saat itu hadir juga MS Kaban mewakili majelis nasional KAHMI, Ketum PB HMI Mulyani bersama sekjennya Ami Jaya.

BACA JUGA: Teladani Pahlawan Untuk Bendung Propaganda Terorisme

MS Kaban pada kesempatan itu berharap pimpinan DPR memberikan atensi khusus terhadap persoalan yang dihadapi bangsa ini, berangkat dari masalah dugaan penistaan agama yang terkesan diulur-ulur proses hukumnya.

Mulyadi pada kesempatan itu menyatakan tindakan aparat menangkap pengurus dan kader HMI dengan tuduhan sebagai provokator, tidak berdasar. Bahkan, mereka bingung ketika ditangkap, diperiksa dan dibuatkan berita acara pemeriksaannya (BAP). 

"Saat proses BAP, teman-teman yang diciduk bingung karena tak berbuat apapun. Kecuali Ismail," kata Mulyani.

Namun, jelasnya, Ismail bukan provokator. Dia memang membawa belahan bambu bekas bendera sepanjang sekitar 1,5 meter. Tapi, bukti foto yang dimiliki aparat tidak menunjukkan dia sebagai provokator.

"Sangat tidak rasional kalau dianggap provokator aksi. Kami berharap DPR mengawasi proses hukum teman-teman ini," pinta Mulyadi.

Fadli Zon menyatakan akan meneruskan aspirasi Kleuarga Besar HMI ke Komisi III DPR, yang merupakan mitra kepolisian. Apalagi, Fadli yang berada di lokasi menilai aksi 4 November, secara umum berjalan sangat damai. 

Terkait penangkapan dan penetapan tersangka kader HMI, politikus Gerindra itu juga menilai terburu-buru karena tidak didahului dengan klarifikasi. 

"Ini sangat terburu-buru menjadikan aktivis tersangka dan diduga sebagai provokasi," pungkasnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Kiai Khos Pastikan Hadiri Silatnas Ulama Rakyat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler