jpnn.com - Sejumlah pengusaha dari Kota Dezhou, Provinsi Shandong, China, berminat melakukan investasi di daerah Jawa Timur (Jatim).
"Kota Dezhou sendiri juga menyampaikan keinginannya untuk menjalin kerja sama sister city dengan Kota Surabaya," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Beijing, Tutuk SH Cahyono, Selasa.
BACA JUGA: Umat Katolik China Diminta Mendekatkan Diri kepada Partai Komunis
Selain Jawa Timur, sebut Tutuk, para pengusaha dari Dezhou juga berminat melakukan investasi di Jawa Tengah.
"BI sendiri sangat berkepentingan dalam kerja sama ini, terutama untuk meningkatkan produktivitas UMKM-UMKM binaan BI," ujarnya.
BACA JUGA: China Pamer Keberhasilan Bantu Warga Taiwan Korban Penipuan di Kamboja
Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan beberapa kawasan atau lokasi yang bisa digunakan untuk menampung proyek atau investasi asing di berbagai daerah, termasuk di Jateng dan Jatim.
"Investor asing tinggal masuk ke lokasi yang kita sebut 'clear dan clean projects' itu karena sistem perizinannya lebih mudah dan efisien," ujar Tutuk.
BACA JUGA: Pejabat AS Kembali Berkunjung ke Taiwan, Militer China Lagi-Lagi Cuma Bisa Lakukan Ini
BI dan KBRI Beijing rencananya akan mengadakan acara Forum Bisnis pada 1-3 September 2022 di Dezhou.
Namun rencana yang digelar bersama dengan Pemerintah Kota Dezhou dan Pemerintah Provinsi Shandong tersebut batal karena ditemukan kasus terbaru COVID-19.
Rencana tersebut ditunda pelaksanannya hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Saya yakin pembatalan ini tidak akan memengaruhi minat para investor di Dezhou karena acara tersebut digagas bersama-sama, termasuk oleh pemerintah lokal, sehingga sudah pasti dinantikan oleh para pengusaha," kata Tutuk.
Dezhou merupakan salah satu daerah industri di wilayah timur China yang berada di simpang ruas jalur strategis Beijing-Shanghai.
Perusahaan fasilitas olahraga ternama Taishan berasal dari Dezhou. Di Indonesia, Taishan pernah terlibat dalam penyediaan fasilitas pertandingan berbagai cabang olahraga selama berlangsungnya Asian Games di Jakarta pada 2018. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif