BACA JUGA: Dephub Ancam Cabut SIUP 14 Maskapai
"Kalau anljok produksi kan nggak bisa langsung di stop tapi di-stock file, gak langsung di jual, disimpan dulu," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association Priyo Pribadi Soemarno, ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat, (24/10).Selain menunda penjualan komoditas, lanjut Priyo, ekspansi dan penambahan peningkatan produksi juga akan ditinjau kembali disaat harga komoditas yang terus menurun saat ini
BACA JUGA: Sepatu Impor Ilegal Ditaksir USD 150 Juta
Dalam kondisi resesi global, menyebabkan turunya permintaan dari beberapa pasar dunia
BACA JUGA: Pemerintah Bangun Tiga Kilang Minyak
Karena, sebagian besar pasar tujuan ekspor Indonesia adalah ke negara-negara Asia seperti China dan JepangEkspor komoditas Indonesia ke Asia adalah batubara, bauksit, bijih besi dan nikelSementara ekspor ke AS dan Eropa biasanya berupa final product, serta sedikit konsentrat tembaga, feronikel.Dilain kesempatan Dirjen Mineral Batubara dan Panas Bumi (Minerbapabum), Bambang Setiawan menanggapi penundaan ekspansi perusahaan tambang dengan hal wajar disaat harga turun "Hal yang normal saja, waktu harga turun pengusaha akan "wait and see" dulu,"katanyaSementara ketika ditanya kaitannya dengan penerimaan negara, Bambang mengaku belum bisa menghitung dampaknya."Kami belum hitung dampaknya, sedang kami evaluasi,"tambahnya(wid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dolar AS Dekati Rp 10.000, Indeks Kembali Terjungkal
Redaktur : Tim Redaksi