Penilaian Presiden Jokowi buat Akting 3 Mas Menteri di Hari Antikorupsi

Senin, 09 Desember 2019 – 22:44 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya penilaian untuk tiga menterinya yang bermain drama komedi pada Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019, Senin (9/12). Presiden Ketujuh RI itu menyampaikan penilaiannya usai melihat langsung ketiga menterinya yang masih muda tersebut adu akting di hadapan ratusan pelajar di SMK N 57 Jakarta.

Tiga pembantu Jokowi di kabinet yang berakting untuk menyampaikan pesan antikorupsi itu adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Wishnutama dan Nadiem berperan sebagai siswa sekolah menengah atas, sedangkan Erick memerankan tukang bakso.

BACA JUGA: Beginilah Akting 3 Mas Menteri Sampaikan Pesan Antikorupsi Lewat Komedi

Jokowi menuturkan, Nadiem lebih pas dalam memerankan anak SMA ketimbang Wishnutama. "Kalau pakaian yang paling bagus pasnya di Pak Nadiem Makarim. Mas Menteri Nadiem Makarim karena masih kelihatan anak SMA," katanya.

Mantan gubernur DKI itu juga mengomentari Erick yang menjadi tukang bakso di sekolah. Menurut Jokowi, seluruh atribut yang dipakai Erick tampak serbabaru.

BACA JUGA: Gagal Memeluk Jokowi, Saut Situmorang Gigit Jari

"Handuknya baru, pakaiannya baru, gerobak bakso juga baru," katanya.

BACA JUGA: Ini Alasan Jokowi Tak Peringati Hari Antikorupsi di KPK

Erick yang ditemui usai berakting menggatakan bahwa dirinya hanya berlatih sekali saja pada Minggu (8/12) sekitar pukul 22.00—23.00 WIB. Mantan Presiden Inter Milan itu mengaku sempat stres lantaran akting bukanlah dunianya.

"Sebelumnya stres, ya, karena jarang-jarang seperti ini. Cuma ya tadi pas di panggung alhamdulillah teman-teman banyak bantu sehingga kelihatan halus meski enggak sehalus sandiwara," kata Erick.

Menteri kelahiran 1970 yang berulang tahun setiap 30 Mei itu mengaku tidak menghafalkan semua dialognya. “Saya rasa selain kami mesti menjiwai peran, tetapi kadang-kadang kata-katanya tidak bisa satu per satu dihafalkan meski masuk ke dialog, itu yang saya tadi belajar," tambah Erick.(antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler