jpnn.com - Association of South East Asia Nations (ASEAN) didirikan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial dengan cara kerjasama antar negara ASEAN. Dalam mengukur tingkat kesejahteraan, Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan salah satu indikatornya.
AHH adalah acuan dalam menilai kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk dan meningkatkan kesehatan. Jika AHH rendah maka harus melakukan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori serta program pengurangan kemiskinan (BPS, 2015).
BACA JUGA: Berbuka Sumber Kekuatan dan Pahala
Cara menghitung AHH adalah berdasarkan kematian menurut umur yang datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian setiap tahunnya kemudian dibuat table kematian. Namun, sistem registrasi penduduk di Indonesia belum berjalan dengan baik maka untuk menghitung AHH dengan menggunakan program mortpak lite.
Diatas merupakan linechart AHH pria dan wanita di negara ASEAN per lima tahunnya. Data ini diambil dari worldbank.
BACA JUGA: Ekspor Impor Indonesia di ASEAN
Berdasarkan linechart tersebut terlihat bahwa AHH pria dan wanita pada negara ASEAN selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selain itu, terlihat bahwa AHH wanita lebih tinggi 4-6 tahun dari pada pria. Hal ini disebabkan karena gaya hidup dan faktor biologis mempengaruhi AHH seperti kebiasaan merokok dan minum minuman keras menjadi salah satu pemicunya (balipost, 2006).
Dari hasil penelitian RSCM mengatakan bahwa pria memiliki tanggung jawab lebih besar untuk keluarga sehingga harus bekerja lebih keras lagi. Disamping itu, penelitian pada sampel darah 356 pria dan wanita yang berusia 20-90 tahun, terlihat bahwa dengan bertambahnya usia sistem imunpun mengalami penuaan. Akan tetapi, sistem imun yang berada pada wanita penuaannya lebih lambat karena mempunyai hormon estrogen yang baik sedangkan dalam tubuh pria penuaannya lebih cepat, akibatnya pria lebih mudah terkena penyakit (Adnamadzida, 2013).
BACA JUGA: Sambut Tamu Agung dengan Suka Cita
Dari tahun ke tahun sangat terlihat jelas bahwa Singapore memiliki AHH tertinggi di ASEAN, dan Myanmar memiliki AHH yang rendah dibandingkan negara lainnya. Singapore telah memiliki tingkat kehidupan sosial ekonomi yang baik. Sedangkan Myanmar merupakan negara yang sedang berkembang, sehingga keadaan sosial ekonominya masih belum baik.
Jika di rata-ratakan dari tahun 2002 hingga 2012, Indonesia menempati urutan ke enam tertinggi di ASEAN. Indonesia memiliki AHH sesuai dengan rata-rata AHH di ASEAN.
Salah satu faktor yang memengaruhi AHH di Singapore adalah Singapore memiliki sistem kesehatan umum yang efektif namun dengan pengeluaran yang rendah. Dengan sistem kesehatan umum yang efektif tersebut menjadikan Singapore menempati peringkat ke-6 AHH di dunia (tempointerraktif, 2008). Singapore juga merupakan negara dengan angka kematian bayi terendah dalam dua dekade terakhir. Selain itu, tingkat pengidap HIV/AIDS di Singapore pada tahun 2007 hanya 0.2% dan terus menurun pada setiap tahunnya (indexmundi, 2011), ditambah tingkat obesitas dewasa negara tersebut dibawah 10%.
Sistem kesehatan di Singapore memiliki sistem kesehatan yang berdasarkan “3M” yaitu Medifund, which provides a safety net for those not able to otherwise afford healthcare, Medisave, a compulsory health savings scheme covering about 85% of the population, and Medishield, a government-funded health insurance program (vototo). Selain itu, hampir seluruh penduduk memiliki akses untuk perbaikan fasilitas air dan sanitasi.
Di satu sisi, Myanmar merupakan salah satu negara termiskin di dunia dengan 33% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan, ini dikarenakan sistim pemerintahan yang kurang baik pada jaman rezim militer berkuasa (fcjsisters)2. Pendidikan juga menjadi masalah di Myanmar karena separuh dari 18 juta anak di Myanmar hanya lulus sekolah dasar dan pengajarnya pun hanya separuh yang memiliki kualifikasi (radioaustralia, 2012). Layanan kesehatannya juga salah satu yang terburuk di dunia karena alokasi dana yang sangat kecil pada saat rezim militer berkuasa, yang hanya mengalokasikan 1% anggaranya untuk kesehatan. Saat ini pemerintahan baru Myanmar mulai memperhatikan sektor kesehatan dengan menambah alokasi dana kesehatan hingga 4 kali lipat, mulai dari situlah dana yang di alokasikan untuk kesehatan terlihat cukup baik. Saat ini Myanmar telah membangun klinik-klinik gratis untuk warganya. Namun, itu semua belum dilakukan dengan cepat dan merata. Faktor-faktor tersebut yang sangat berpengaruh pada AHH Myanmar.
Pada tahun 2002 AHH wanita 70 dan pada 2012 adalah 73. AHH Pria 66 pada tahun 2002 meningkat menjadi 69 di tahun 2012.
Meningkatnya AHH berarti meningkatnya pembangunan kesehatan di Indonesia. Pemerintah telah memberikan program kesehatan seperti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). JKN adalah program pemerintah dan masyarakat yang bertujuan menjamin seluruh kesehatan masyarakat Indonesia agar Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera (jamsosindonesia, 2013). BPJS merupakan program asuransi terbesar di dunia, pemerintah Indonesia telah mengalokasikan
dana Rp 35 triliun untuk program tersebut (Jatmiko, 2014). KIS merupakan program yang berfungsi memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat secara gratis (Efendi).
Pembangunan kesejahteraan sosial terus dikembangkan sejalan dengan pembangunan ekonomi, yang turut mempengaruhi tingkat kemakmuran suatu negara. Salah satu program PKH (Program Keluarga Harapan), yaitu program pemberian uang tunai bersyarat yang berkaitan dengan pendidikan dengan syarat kehadiran 80% yang diberikan tiga bulan sekali. PKH yang berkaitan dengan kesehatan syaratnya adalah dengan membawa anak atau ibu hamil ke pusat kesehatan. PKH ini sudah mencangkup tiga juta rumah tangga (tnp2k, 2015).
Program ini dapat membantu dalam mengurangi kemiskinan. Dengan berkurangnya kemiskinan maka masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan makanan. Masyarakat mampu membeli makanan empat sehat lima sempurna, sehingga gizinya akan tercukupi dengan baik dan tubuh akan tahan terhadap berbagai serangan penyakit.
Kesimpulannya adalah AHH Indonesia berada di tingkat rata-rata negara ASEAN. AHH Indonesia selalu mengalami peningkatan, yang berarti kesejahteraan di Indonesia semakin meningkat.
Untuk semakin meningkatkan AHH, Pemerintah Indonesia harus lebih memperhatikan masyarakat dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan dan program-program kesejahteraan yang telah berjalan, dan masyarakat pun harus lebih menjalankan pola hidup yang sehat. (***)
Oleh:
Arthur Josua
Lia Ayu Nurmalita
C. William Wirasetya
Mahasiswa Program Studi Green Economy & Technopreneurship Riset Mahasiswa di Global Business Strategy Center (Lab) SURYA UNIVERSITY
email:greeneconomy@surya.ac.id
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ease of Doing Business Index dan Time Required to Start a Business di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi