Penipu Berkedok Usir Roh Jahat Beraksi, Uang Rp1 Miliar Raib

Rabu, 27 September 2017 – 21:08 WIB
Korban A Lien (pakai helm) saat memasuki Mapolres Pematangsiantar untuk membuat laporan pengaduan. Foto: GideonAritonang/MetroSiantar/JPG

jpnn.com, PEMATANG SIANTAR - A Lien dengan menangis mendatangi ruang Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polres Siantar, kemarin.

Dia baru saja jadi korban perampokan dengan modus penipuan. Tak tanggung-tanggung Rp1 miliar uangnya raib dibawa kabur para pelaku.

BACA JUGA: Ternyata 2 Rekan Pelaku Hipnotis Ini Buronan Mabes Polri

Korban yang ditemui di rumahnya, Jalan Pane, Kelurahan Karo, Siantar Selatan, Selasa (26/9) menceritakan kronologi kejadian.

Menurut wanita paruh baya ini, pelaku penipuan yang menguras hartanya berjumlah lima orang, tiga di antaranya wanita yang juga beretnis Tionghoa.

BACA JUGA: Heboh, Air Sungai Bah Bolon Berubah Warna Jadi Merah Pekat, Ini Fotonya...

Dengan masih raut wajah sedih dia mengatakan, awal pertemuannya dengan kawanan itu adalah saat dia berada di gedung 4 Pasar Horas, tepatnya di pajak ikan, Senin (25/9) lalu.

Di sana, A Lien berkenalan dengan seorang wanita. Tidak lama kemudian, seorang wanita lainnya mendatangi mereka dan bertanya mengenai keberadaan seorang pendeta.

BACA JUGA: BPOM Sita 1,2 Ton Mi Berformalin di Pematangsiantar

Saat itu si wanita yang identitasnya belum diketahui itu bertanya tentang alamat seorang pendeta asal Singapura yang datang ke Kota Pematangsiantar.

Karena tidak mengenalnya, korban mengatakan terus terang bahwa dia tidak mengenal orang yang dimaksud.

“Dia bilang ada pendeta dari Singapura, dia datang ke Siantar. Kalian kenal enggak? Dia tanya aku. Lalu aku bilang aku nggak kenal,” kata korban sembari mengatakan jika temannya itu juga baru dikenalnya saat berada di pajak ikan.

Setelah itu, wanita yang pertama bertemu dengan korban mengaku mengenal pendeta yang dimaksud. Kemudian mereka mengajak korban agar mau ikut menemani mencari rumah pendeta. A Lien yang tidak menaruh curiga sedikit pun menuruti permintaan para pelaku.

Singkat cerita, mereka bertiga kemudian pergi menaiki mobil jenis Avanza silver. Saat memasuki mobil, seorang pria sudah terlihat duduk di bangku sopir yang selanjutnya mengantarkan mereka ke arah pusat kota.

Sampai di Jalan Sutomo, mereka bertemu seorang wanita lagi. Wanita yang sebelumnya mengaku mengenal pendeta tersebut mengatakan jika wanita yang mereka temui itu merupakan cucu dari pendeta yang dimaksud. Biasanya pendeta tersebut dipanggil dengan sebutan Akong.

“Terus kami jalan naik mobil, di Jalan Sutomo, kami jumpa wanita lain. Dia bilang itu cucunya Akong, itu cucunya pendeta itu. Menurutnya, pendeta itu sudah berusia 95 tahun, jadi wajib memanggil Akong. Cerita punya cerita, dia (cucu pendeta,red) bilang kalau mau ketemu Akong harus ditelepon terlebih dulu, nggak bisa sembarangan jumpa,” ucapnya.

Setelah itu, mereka pergi ke Jalan Sudirman, Siantar Barat, untuk bertemu pendeta yang dimaksud. Sampai di sebuah simpang dekat Warung Miso Pematang, wanita yang mengaku sebagi cucu pendeta itu kemudian turun dan mengaku ingin bertemu dengan kakeknya.

Tidak lama kemudian, wanita itu datang lagi bersama pria yang disebutnya sebagai pendeta. Mereka kemudian masuk ke dalam mobil tempat pelaku lain dan korban menunggu.

Nah, saat berada dalam mobil itu, pria yang mengaku pendeta tersebut mengatakan bahwa rumah tempat tinggal korban akan mengalami musibah.

Dia pun menyarankan agar rumah beserta harta milik korban didoakan untuk mengusir setan-setan yang mendiami rumah tersebut.

Karena penasaran, korban bertanya harus bagaimana agar bencana itu tidak datang ke rumahnya. Sang ‘pendeta’ pun mengajukan tiga syarat. Namun akhirnya dia hanya menyebut dua syarat saja.

“Akong bilang di rumah saya akan ada bencana, banyak setan. Mesti didoakan. Terus saya bilang gimana. Akong bilang ada tiga syarat, yang pertama ambil beras segenggaman dan seluruh harta dan uang dikumpulkan biar didoakan,” ungkapnya.

Seperti dihipnotis, entah mengapa korban langsung percaya. Selanjutya dengan diantar para pelaku, korban pulang ke rumahnya. Dia pun menuju tempat penyimpanan harta benda dan uangnya. Tidak hanya itu, korban juga mengambil buku tabungan dan menarik seluruh uangnya di Bank Mestika yang berada di Jalan Merdeka, Siantar Barat.

“Saya ambil uang di ATM Rp600 juta. Jumlah uang tunai yang terkumpul saat itu sampai Rp1 miliar, karena di rumah saya juga mengambil uang dollar Singapura dan ringgit Malaysia,” terangnya sembari mengatakan ketika mengambil uang ke bank, dia diantar oleh para pelaku.

Namun di sana, para pelaku hanya menunggu di dalam mobil yang diparkir di depan ruko, yang posisinya berada di dekat Bank Mestika.

Setelah mengambil seluruh uang dan harta bendanya, korban masuk lagi ke dalam mobil. Di mobil itu, salah seorang pelaku memberikan sebuah tas dan mengatakan agar korban menaruh uang dan perhiasannya di dalam tas tersebut.

Korban pun menuruti permintaan itu dan kemudian sang pendeta berdoa sambil mengucapkan mantra-mantra yang sama sekali tidak dimengerti korban.

Kemudian saat mobil yang mereka tumpangi berada di depan Hotel Sapadia Jalan Diponegoro, Kelurahan Karo, tas tersebut dikembalikan kepada korban.

Korban kemudian diturunkan di depan hotel dan para pelaku mengatakan agar korban pulang ke rumah menaiki becak. Korban pun pulang ke rumah sambil membawa tas tersebut.

Sesampainya di lantai dua rumahnya, korban penasaran dan membuka tas itu. Betapa terkejutnya dia melihat uang dan perhiasan yang dia taruh sebelumnya dalam tas itu berganti dengan benda-benda tidak berharga. Di antaranya botol air mineral, garam, gula merah dan gulungan tisu.

Merasa ditipu, di hari yang sama sekira pukul 13.00 WIB, korban yang ditemani anak laki-lakinya melaporkan kejadian ke Mapolres Pematangsiantar.

Saat memasuki ruang Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT), korban tampak menangis mengingat harta yang selama ini dia kumpulkan berpindah tangan begitu saja.

Kasat Reserse Kriminal Polres Siantar AKP Restuadi melalui KBO Sat Reskrim Iptu J Simanjuntak membenarkan laporan korban. Simanjuntak mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap para pelaku.

“Iya sudah kita periksa korbannya. Para pelaku masih kita lidik,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Siantar, Selasa (26/9/2017).(cr-05/hez)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Orok Bayi Dibuang di Pinggiran Sungai, Duh Tega Benar...


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler