Penjahat Bernyali Tinggi, Berani Duel dengan Kapolsek

Kamis, 03 September 2015 – 07:23 WIB
Barang bukti kejahatan komplotan Karmudi. Foto: Radar Sampit/JPG

jpnn.com - SAMPIT - Nyali Karmudi lumayan tinggi. Dia melawan saat ditangkap bersama dua pelaku kejahatan lainnya yakni Acae alias Ruci, dan seorang remaja berinisial MA alias AP yang masih berusia 16 tahun. Karmudi sempat berduel dengan Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Afif Hasan. Pria bernama

Ketiganya diamankan pada Sabtu (29/8) lalu di salah satu pondok di kilometer 17 Desa Tumbang Turong, Kecamatan Bukit Santuai. Tempat itu kerap digunakan untuk berkumpul dan merencanakan aksi kejahatan.

BACA JUGA: Lagi Ngamar di Hotel sama Pacar, Buronan Dibekuk Polisi

Polisi juga mengamankan barang bukti hasil kejahatan berupa delapan unit sepeda motor berbagai jenis, serta empat pucuk senjata api laras panjang jenis dum-duman.

 ”Saat ini sembilan pelaku lain masih dalam daftar pencarian kami,” ungkap Afif Hasan di Polres Kotim, Selasa (1/9).

BACA JUGA: Minum Ini untuk Hilangkan Capek, ya Ditangkap Pak Polisi, padahal Mau Nikah

Para buron itu berinisial JL,RB, IJ, MG, ED, UT, LT, DN, dan RJ. Menurut Afif Hasan, tiga pelaku yang tertangkap itu masuk dalam jaringan JL dan RB yang diduga menjadi otak pelaku kejahatan di wilayah hulu.

Duel Karmudi dengan Kapolsek bermula saat lima petugas yang dipimpin oleh Kapolsek mengepung persembunyian Karmudi. Ketika diminta keluar, Karmudi menolak. Akhirnya Kapolsek masuk ke pondok itu.

BACA JUGA: Siswi SMP Ini Dijemput Lalu Diantar ke Tujuh Temannya yang Mabuk, Begini Jadinya

Karmudi merespons dengan menyerang Kapolsek. Keduanya sempat bergulat di depan pondok. Sejumlah rekan Karmudi yang berada di TKP juga sempat berupaya membantu menyerang petugas. Ketika hendak mengambil senapan dum-duman dalam pondok, petugas lainnya berhasil mengantisipasi.

Karmudi akhirnya berhasil dibekuk. Dia tidak berkutik ketika tangannya langsung diborgol. Sementara Acae dan AP diamankan di PT Unggul Lestari.

”Karmudi itu orang yang paling ditakuti, dan dia ini pengumpul ranmor hasil curian itu. Warga di sana sebenarnya mau melapor, tetapi di jalan dia cegat,” ujar Kapolsek.

Tiga kendaraan diamankan pada Sabtu lalu, sementara lima lainnya diamankan Senin (31/8). ”Sedangkan empat senpi itu diamankan dalam pondok persembunyian Karmudi,” ujar Afif.

Dari empat senpi itu, dua di antaranya masih memiliki peluru aktif. Namun Karmudi membantah senjata itu miliknya. ”Itu bukan milik saya. Saya juga tidak tahu senpi itu ada di situ,” dalihnya.

Menurut Afif, para pelaku sudah lama menjadi target operasi. Dari pengakuan pelaku,  mereka beraksi di beberapa wilayah diantaranya Mentaya Hulu yakni di SP 3, SP 4, Desa Pahilep, Desa Tapang, Desa Tumbang Sapiri , Desa Pemantang, PT KMA 1, dan PT Makin di Desa Sentilik, Amin Jaya, dan Tumbang Samba.

Tiga pelaku yang diamankan memiliki peran masing-masing. Karmudi adalah orang yang selama ini mengancam warga agar tidak melapor. Sementara Acae yang mengambil barang ke TKP. Sedangkan AP memantau. ”Saya hanya ikut-ikutan, tugas saya memantau warga agar tidak mengetahui aksi kami,” ujar AP.

AP mengaku baru sekali ikut beraksi, dan menggasak sepeda motor. ”Motornya tidak di jual, hanya untuk digunakan,” ujar AP.

Sementara sejumlah hasil kejahatan para pelaku sudah berhasil dijual kepada sebagian warga Santuai dan Mentaya Hulu dengan harga bervariasi. Uangnya sudah habis dinikmati.

Karmudi, selain terjerat kasus tersebut juga terlibat kasus tindak pidana penganiayaan terhadap Dila (38) warga Desa Tumbang Gatas, Kecamatan Bukit Santuai, Kotim. Dia melakukan perbuatannya pada Jumat (28/8) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kejadian di Desa Tumbang Turung itu berawal saat korban mendatangai acara ritual nyurat di kediaman Uway. Di situ korban tanpa senagaja bertemu dengan tersangka di halaman rumah Eron. Nah kesempatan itulah preman tersebut menganiaya korban dengan cara memukulnya menggunakan tangan.

Atas perbuatannya itu ketiga pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian. Selain itu, Karmudi juga dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. ”Sementara untuk senpi masih kita kembangkan, untuk mengetahui siapa pemiliknya,” pungkas Kapolsek. (co/dwi/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tukang Pijat Ditemukan Tewas di Bahu Jalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler