jpnn.com, MATARAM - Ormas GARBI (Gerakan Arah Baru Indonesia) yang dimotori Fahri Hamzah terus berkembang. Setelah dideklarasikan di Sumbawa beberapa waktu lalu, kini giliran GARBI NTB mendeklarasikan diri. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang menjadi motor gerakan ini tampak hadir.
Pantauan Lombok Post (Jawa Pos Group), deklarasi pada Selasa (18/12) malam tersebut juga dihadiri sejumlah caleg DPR RI lintas partai. Ada nama Zainul Aidi dari Demokrat, Taufan Rahmadi dari Gerinda, dan Rio Ramabaskara dari Hanura.
BACA JUGA: Fahri Nilai Nasib Habib Bahar Mirip Baiq Nuril
Fahri Hamzah yang diwawancarai usai kegiatan mengatakan GARBI terbentuk karena kegelisahan politis. Kegelisahan ini hadir dari bawah dan diserap. ”Bangsa kita mengalami kegalauan naratif. Negara ini tidak jelas mau dibawa ke mana,” ujarnya.
Selain itu, GARBI juga muncul karena kegalauan terhadap kapasitas negara. Dalam kasus NTB, terkait bencana, warga yang menjadi korban tidak terurus dengan baik. ”Mereka tidak mendapat kepastian terkait bantuan,” sindirnya.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Bela Prabowo Subianto Soal Indonesia Punah
Yang terakhir, GARBI ada karena kegalauan tentang kapasitas kepemimpinan. ”Yang memimpin ini tidak mampu. Isu sosial, politik, ekonomi, dan hukum malah terbengkalai,” tandasnya.
Fahri juga mengatakan GARBIi akan menantang kedua pasangan capres - cawapres. Khususnya siapa yang pikirannya bisa mengadopsi pikiran GARBI. Yakni pemikiran tentang Indonesia yang bergerak menuju arah baru yang lebih baik dari saat ini.
BACA JUGA: Reaksi Fahri Hamzah Terkait Penahanan Habib Bahar bin Smith
Karena sudah terbentuk dan banyak tersebar di daerah-daerah, maka pada pemilu 2019 nanti GARBI tegasnya harus berkontribusi. Khususnya untuk menyempurnakan perbaikan yang masih bisa dilakukan. ”Biarkan saja berjalan. Masih ada empat bulan,” tandasnya.
Saat ini sudah 21 pengurus GARBI yang terbentuk di seluruh Indonesia. Terkait selentingan GARBI akan menjadi partai politik, Fahri belum bisa memastikan. ”Karena ini kegalauan politis, mimpinya bisa ke sana. Tapi apakah nanti bentuknya partai politik atau lainnya kita lihat saja nanti,” katanya.
Fahri juga tidak menampik jika sebagian orang yang ada di GARBI berasal dari PKS. Khususnya mereka yang kecewa terhadap PKS yang kini sudah berubah. Kekecewaan terhadap kultur yang saat ini diadopsi dikatakannya menjadi pemicu.
Menurutnya, kultur yang ada saat ini sudah tidak cocok dengan cara mengelola dinamika perbedaan pendapat. Termasuk pikiran dalam keberagaman yang mulai tumbuh di partai. ”Tetapi GARBI berkembang dalam skema yang lebih luas, dan tumbuh masif di daerah,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Garbi NTB Lalu Fahrurozi mengatakan saat ini GARBI memang bukan partai politik. Sehingga jika ada pihak yang merasa tersaingi dirasa aneh. Jika ada kekuatan politik yang merasa terganggu dengan aktivitas GARBIi ia menegaskan itu salah alamat.
”GARBI hadir dari persenyawaan refleksi yang terjadi selama ini,” katanya. (puj/r4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Harus Jamin tidak ada Kecurangan Pemilu
Redaktur & Reporter : Soetomo