jpnn.com - JAKARTA - Indikator ekonomi yang melemah membuat penjualan kendaraan niaga (komersial) sepanjang Januari-Agustus 2014 anjlok 14 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Meski begitu, produsen kendaraan niaga optimistis bahwa tahun depan kondisinya berbalik positif.
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Rachmat Samulo mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini memang melambat. Mengutip Bank Dunia, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,2-5,3 persen. "Kita tidak muluk-muluk di segmen kendaraan komersial karena pertumbuhan ekonomi kurang bagus," ujarnya.
Hal itu tecermin dari realisasi proyek MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang hanya Rp 25 triliun atau 4,2 persen dari target 2014 senilai Rp 586 triliun. Kurangnya proyek-proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah dan swasta membuat bisnis konstruksi lesu.
BACA JUGA: Targetkan Dua Pelabuhan Internasional Beroperasi 2018
"Otomatis berpengaruh pada permintaan truk dan jenis kendaraan niaga lainnya," kata Samulo. (wir/mas/oki)
BACA JUGA: Kemenhub tak Ikut Campur Proses Penyatuan Pajak Bandara dengan Tiket
BACA JUGA: Investor Asing Kembali Masuk Bursa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dongkrak Pasar, Ford Indonesia Tambah Diler
Redaktur : Tim Redaksi