jpnn.com, SURABAYA - Penjualan properti tahun ini masih didominasi rumah sekunder. Seperti tahun lalu, penjualan properti sekunder diprediksi masih lebih tinggi daripada properti primer.
Meski demikian, Galaxy Property berani menargetkan pertumbuhan omzet sebesar 20–30 persen dari 2018.
BACA JUGA: Yakinlah, 2019 Jadi Momentum Kebangkitan Industri Properti
’’Perkiraan kami tahun ini komposisi itu tidak banyak berubah. Orang memilih sekunder karena bisa langsung dihuni. Kalau primer, masih nunggu lama,’’ kata CEO Galaxy Property Kennard Nugraha Sutantio, Jumat (8/2).
Tahun lalu penjualan properti sekunder menyumbangkan 55 persen dari total sales Galaxy, sedangkan properti primer mencapai 45 persen.
BACA JUGA: Sistem OSS Belum Mudahkan Industri Properti
Untuk mencapai target penjualan tahun itu, Kennard mengatakan bahwa pihaknya membuka pasar baru.
Segmen pasar yang paling potensial, menurut dia, adalah first home owner. Bagi kalangan tersebut, properti menjadi kebutuhan utama.
BACA JUGA: Mengintip Potensi Pasar Properti Tahun Depan
Dia menyebut kalangan milenial dan keluarga muda sebagai golongan first home owner.
’’Kami yakin permintaan first home owner untuk landed house maupun high rise masih besar,’’ ucap Kennard.
Selain membuka pasar baru, Galaxy memperluas kerja sama pemasaran untuk proyek-proyek baru.
’’Februari ini ada dua proyek yang akan diluncurkan. Lalu, Maret menyusul. Strategi dan waktu pemasaran tiap proyek kami tata sehingga tidak saling merugikan,’’ terang Chief Financial Officer Galaxy Property Veronica Sutantio.
Harga properti yang paling diminati masih di kisaran Rp 1 miliar. Meski demikian, untuk properti premium di atas Rp 3 miliar juga masih ada pasarnya.
’’Tidak hanya dalam negeri, permintaan properti luar negeri juga besar,” imbuh Veronica.
Tahun lalu Galaxy berhasil menjual properti di Singapura, Malaysia, Australia, Spanyol, Selandia Baru, dan Jepang.
Tahun lalu omzet penjualan properti Galaxy year-on-year mencatatkan pertumbuhan sebesar 20–30 persen.
’’Tahun ini proyeksi kami minimal sama,’’ tutur Veronica.
Pencapaian pada tahun lalu terbilang signifikan, apalagi secara umum kondisi pasar kurang bergairah.
Saat ini, menurut Kennard, Galaxy memiliki 600 agen marketing. Mereka tersebar di Surabaya, Malang, Bali, dan Jakarta. Rencananya, Galaxy membuka sepuluh kantor baru. (res/c7/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekonomi Batam Lesu, Penjualan Properti Tetap Tumbuh
Redaktur : Tim Redaksi