jpnn.com, JAKARTA - Industri properti pada 2019 diprediksi lebih menggeliat dibandingkan tahun ini karena ada beberapa faktor yang bisa menunjang sektor tersebut.
Di antaranya adalah fokus pemerintah pada peningkatan infrastruktur, pelonggaran loan to value (LTV), sampai pengadaan rumah bersubsidi.
BACA JUGA: Ekonomi Batam Lesu, Penjualan Properti Tetap Tumbuh
Pengamat dan praktisi properti Ike Hamdan mengatakan, data menunjukkan suplai properti tumbuh signifikan pada kuartal ketiga 2018.
Secara periode kuartal, pertumbuhan tertinggi tercatat pada kuartal ketiga 2018, yakni 15 persen, jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2018.
BACA JUGA: Generasi Milenial Anggap Rumah Bukan Prioritas
’’Peningkatan suplai properti tampaknya sebagai respons penjual terhadap meningkatnya harga properti,’’ kata Ike, Minggu (9/12).
Menurut Ike, pertumbuhan suplai properti yang sejalan dengan peningkatan harga mengindikasikan pasar properti mulai stabil. Pasar sudah memasuki masa seller’s market.
BACA JUGA: Aturan Perizinan di Sektor Properti Sebaiknya Disederhanakan
Dia menambahkan, penjual memasang harga tinggi untuk properti residensial, tetapi memberikan banyak pilihan kepada pembeli.
“Semakin banyaknya suplai membuat konsumen semakin mudah menentukan pilihan residensial, baik berdasar lokasi, harga, dan jenisnya,’’ ujar Ike. (agf/c19/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Properti Pelan-pelan Mulai Bangkit Lagi
Redaktur & Reporter : Ragil