jpnn.com, BALIKPAPAN - Penjualan rumah tipe kecil dan menengah di Balikpapan, Kalimantan Timur, masih lesu.
Berdasarkan survei harga properti residensial yang diterbitkan Bank Indonesia, ada penurunan harga sebesar 0,47 pada periode triwulan IV 2018 dibanding periode yang sama pada 2017.
BACA JUGA: Jokowi Resmikan Tiga Kawasan Ekonomi Khusus
"Kalau secara tahunan, memang turun sejalan dengan permintaan yang juga masih turun. Namun, tidak sedalam dengan penurunan harga yang terjadi pada triwulan IV tahun sebelumnya, sebesar minus 0,74 persen," kata Asisten Direktur Departemen Statistik Bank Indonesia Widyastuti Noviandari, Senin (1/4).
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan Edi Djuwaedi mengatakan, permintaan properti atau rumah di Kota Minyak ini masih belum bisa dikatakan baik.
BACA JUGA: UMKM Ampuh Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
“Kalau mau menyamai saat batu bara dan migas berjaya, masih sulit. Kalau dibanding 2015, memang ada perbaikan perlahan. Rumah Rp 300-500 juta sekarang sudah ada peminatnya. Di atas itu masih sulit,” ujar Edi.
Dia menuturkan, rumah paling ideal untuk dijual sekarang ini rumah yang mendapat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) atau perumahan bersubsidi.
BACA JUGA: Investasi Migas Senilai Rp 200 Triliun Masuk Kaltim
“Harga terjangkau, suku bunganya juga ringan. Dilihat dari pendapatan per kapita masyarakat Balikpapan juga sangat pas,” tutur Edi. (aji/ndu/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duda Ketagihan Gituin Siswi SD
Redaktur : Tim Redaksi