jpnn.com - PALEMBANG- Psikolog Ferry Farhati Anies Baswedan mengungkapkan, banyak yang salah persepsi dalam mengukur kesuksesan anak. Indikator utama yang diukur adalah indeks prestasi. Sedangkan kejujuran berada di nomor urut belakang.
"Kegagalan dalam pengasuhan anak terjadi karena orang tua belum tahu bagaimana cara mendidik dan mengasuh anak yang baik serta benar," kata Fery selaku pembina komunitas rumah pencerah dalam seminar yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan Kemendikbud di Palembang, Selasa (17/5).
BACA JUGA: Inilah Langkah Nyata Menteri Anies, Bukan Wacana Bro...
Dia menyebutkan, untuk membentuk karakter anak dalam suatu keluarga dimulai dari pengenalan, kemudian dibiasakan. Itu dilatih agar konsisten sehingga menjadi kebiasaan, karakter, dan budaya anak.
"Ini dilakukan sejak anak berusia dini. Kalau sedari kecil dibiasakan jujur, sampai dewasa menjadi budaya dia," ujarnya.
BACA JUGA: Guru Semakin Sejahtera
Fery mengisahkan masa kecilnya saat menginjak lantai keramik yang belum kering. Alhasil keramiknya pecah dan sempat ditanyakan ayahnya.
"Karena takut dimarahi, saya bilang tidak tahu. Hari pertama bohong saya tidak berani keluar, hari kedua bohong badan saya panas dingin. Hari ketiga, saya langsung ngaku ke ayah dan ternyata ayah saya tidak marah, malah senang karena anaknya mau jujur," bebernya.
BACA JUGA: Hari Pertama US SD, Mendikbud ke Palembang
Dia menambahkan, kebiasaan jujur yang ditanamkan orang tua sejak dini akan membuat anak tidak berani berbohong. Budaya inilah yang akan dikembalikan dalam pengembangan karakter anak.
Fery lantas menyebutkan hasil survei National Association of Colleges and Employers USA, di mana penentu sukses adalah komunikasi, kejujuran, dan kerja sama. Sedangkan indeks prestasi berada di nomor urut 17 dari 20 indikator utama.
"Orang tua di Indonesia selalu mengukur prestasi anak dari nilai indeks prestasi. Padahal itu di urutan belakang. Sedangkan di tiga urutan teratas adalah komunikasi, kejujuran, dan kerja sama," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 51 Siswa dari Daerah Tertinggal Lolos Masuk OSN 2016
Redaktur : Tim Redaksi