PENTING! Airbus Diminta Bekali Seluruh Pilot dengan Pelatihan Kondisi Pesawat

Rabu, 02 Desember 2015 – 02:03 WIB
Pesawat AirAsia/ Dok JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meminta pada Airbus agar perusahaan asal Perancis itu membuat suatu metode pencegahan kepada seluruh pilot. Rekomendasi tersebut menyusul jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 pada Desember 2014.

Tujuannya, agar saat terbang pilot tidak melakukan improvisasi penanganan masalah pada pesawat, di luar prosedur yang semestinya. Karena hal tersebut bisa berdampak fatal.

BACA JUGA: Begini AirAsia Indonesia Tanggapi Hasil Investigasi KNKT

"Kepada Airbus, kami minta agar dibuat metode pencegahan kepada pilot untuk tidak berimprovisasi di luar prosedur," ujar Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite Kecelakaan Pesawat Udara KNKT, Nurcahyo Utomo saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (1/12).

Dari hasil investigasi KNKT, pilot AirAsia diketahui berinisiatif melakukan penanganan yang berbeda di luar prosedur terhadap gangguan keempat setelah tiga gangguan awal pada Rudder
Travel Limiter (RTL) muncul.

BACA JUGA: Kasus Freeport dan Rekaman Setya Novanto, Dua Hal Yang Berbeda Loh

Nah dari penanganan berbeda pada gangguan keempat tersebut mengakibatkan arus listrik ke Flight Augmentation Computer (FAC) terputus. Yang mengakibatkan RTL menjadi mati dan auto-pilot ‎serta auto-thrust tidak berfungsi.

"Kami minta kepada Airbus agar semua pilot Airbus di seluruh dunia diajari upset recovery training (pelatihan memperbaiki kondisi pesawat yang tidak wajar). Artinya (dengan pelatihan tersebut), pesawat yang dalam kondisi atau sikap yang tidak wajar bisa dikembalikan (ke level normal) oleh pilotnya," tandas Cahyo. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Soal Demo Anarkis, Simak Pernyataan Kapolri dan Kompolnas

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Papua Demo, Menkopolhukam Kok Minta Maaf, Ada Apa?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler