jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis gizi klinik RSUI, Wahyu Ika Wardhani menyarankan untuk menghindari gorengan serta membatasi gula saat berbuka puasa.
Ia juga menyarankan untuk menghindari makan berlebihan dan sebaliknya, nikmatilah makanan secara perlahan.
BACA JUGA: 3 Tips Bagi Ibu Menyusui agar Puasa Lancar
Contoh makanan berbuka yang baik misalnya kurma.
Sesuai sunnah Nabi Muhammad, para Muslim bisa mengonsumsi tiga buah kurma saat berbuka, karena makanan ini salah satunya tergolong sumber serat yang baik.
BACA JUGA: Usia Bertambah, Gaya Hidup Berubah, Awas 4 Penyakit ini Mengintai
Anda tak harus mengonsumsi makanan manis seperti jargon yang menyebutkan "berbukalah dengan yang manis".
"Untuk makanan sahur, utamakan dari yang berjenis karbohidrat kompleks seperti nasi beras merah atau roti gandum. Perbanyak konsumsi sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan serat," ujar Ika dalam siaran pers RSUI yang diterima.
BACA JUGA: Hasil Survei: 30 Persen Pasien Kanker Mengalami Malnutrisi, ini Penyebabnya
Ika yang lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga merekomendasikan mengonsumsi lauk pauk kaya protein seperti ayam, ikan atau telur saat sahur.
Selain itu, jagalah agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik melalui asupan air putih minimal delapan gelas sehari yang dibagi menjadi dua gelas saat berbuka, empat gelas di malam hari dan dua gelas saat sahur.
Ika mengingatkan, penting mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh.
Apabila berlebihan, berat badan bisa naik berlebih dan menyebabkan penyakit metabolik.
Sementara apabila asupan kurang, dapat menyebabkan kurang gizi, sehingga daya tahan tubuh menurun dan mudah terinfeksi penyakit.
"Kebutuhan makanan tiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis kelamin, tinggi badan, aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan lain-lain," kata Ika.
Dia mengingatkan, berpuasa punya beragam manfaat bagi kesehatan.
Antara lain menurunkan resistensi insulin dan risiko DM, merangsang sistem imun dan perbaikan sel, mengatur metabolisme sel, membantu mengurangi kerusakan oksidatif dan inflamasi.
Satu manfaat lainnya, dapat membantu penurunan berat badan.
Sayangnya, sebagian orang sering kalap saat berbuka puasa sehingga porsi makannya lebih banyak dari biasanya dan ditambah kurangnya beraktivitas fisik, sehingga berdampak pada kenaikan berat badan.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang