Penting! Ini 4 Pola Makan Sehat bagi Penderita Strok

Minggu, 25 April 2021 – 04:19 WIB
Ilustrasi logo stroke. Foto:Antara

jpnn.com - Bagi Anda yang pernah terkena serangan strok, sudah saatnya mengubah pola makan ke arah yang lebih sehat.

Hal ini demi kerja sistem kardiovaskular yang lebih baik, sekaligus membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah.

BACA JUGA: Jangan Asal, Ini 4 Aturan Minum Susu Kambing Etawa

Ini sangat penting untuk mencegah strok menyerang kembali di kemudian hari.

Terdapat beberapa faktor risiko dari serangan strok, yaitu tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan kadar kolesterol tinggi.

BACA JUGA: Kolesterol Justru Naik Saat Puasa? Ini Lho Penyebabnya

Inilah mengapa menu penderita strok fokus pada tiga hal yang disebutkan di atas.

Ada sebuah penelitian terhadap 11.862 penderita strok.

BACA JUGA: Apotek Online Lifepack Beri Kemudahan Penderita Jantung untuk Menjalankan Puasa

Terungkap, hanya 62 persen dari mereka yang memiliki tekanan darah tinggi mendapatkan bimbingan profesional dalam mengubah pola makan mereka, untuk mencegah strok datang kembali.

Bagi para penderita strok, adanya ahli diet atau ahli gizi bisa membantu mereka untuk mengetahui berapa banyak kalori yang dibutuhkan setiap harinya.

Tak hanya untuk menjaga atau menurunkan berat badan, tapi juga untuk mengontrol kolesterol dan tekanan darah jika diperlukan.

“Rekomendasi American Heart Association untuk menurunkan risiko strok pada dasarnya sama dengan menurunkan risiko penyakit jantung,” kata Argye Beth Hillis, MD, wakil ketua eksekutif departemen neurologi di Johns Hopkins University School of Medicine, Amerika Serikat, kepada Everyday Health.

Ini berarti pola makan sehat untuk mencegah atau mengatasi strok adalah makanan yang rendah rendah lemak, rendah gula, dan rendah kolesterol.

Mengubah pola makan dan patuh pada aturan memang susah-susah gampang, apalagi jika Anda selama bertahun-tahun terbiasa makan sembarangan.

Namun, demi menghindari serangan strok, inilah pola makan sehat yang harus Anda terapkan.

1. Mengurangi asupan lemak jenuh

Bagi penderita strok, tujuan Anda adalah menurunkan kadar lemak jenuh dalam diet, 8-10 persen dari total kalori Anda.

Hindari susu murni, beralihlah ke susu skim atau susu rendah lemak. Selain itu, Anda disarankan untuk tidak makan potongan daging berlemak.

Sebagai gantinya, cobalah potongan yang rendah atau tidak ada lemaknya dan perbanyak asupan ikan. Jika makan ayam, hindari makan kulitnya.

2. Mengurangi lemak secara keseluruhan

Kalori yang bersumber dari lemak jangan melebihi 30 persen total kalori harian yang dianjurkan. Ini berarti:

  • Memperhatikan cara memasak. Daripada digoreng, lebih baik dipanggang atau dikukus.
  • Ingin makan salad? Pastikan pilih dressing atau saus yang rendah lemak atau bahkan bebas lemak.
  • Hindari menambahkan lemak pada makanan seperti meminta ekstra butter, mayones, atau sour cream untuk dicampurkan ke kentang panggang Anda. 

3. Jaga asupan kolesterol

Jaga asupan kolesterol Anda di bawah 300 miligram sehari. Ini bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi daging atau produk olahan susu.

Perbanyak makan sayuran, buah-buahan, dan gandum utuh. Hindari konsumsi kuning telur dan hati.

4. Jaga konsumsi garam

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko untuk strok dan garam secara langsung berkaitan dengan tekanan darah tinggi.

Salah satu cara untuk membantu mengurangi risiko strok adalah dengan menjaga asupan garam Anda menjadi kurang dari 2.400 miligram per hari.

Cobalah menggunakan bahan bebas garam lainnya dalam memasak, seperti bumbu, rempah-rempah, lemon atau jeruk untuk membumbui makanan.

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, kadar garam yang tinggi akan menyebabkan cairan tertahan di dalam pembuluh darah, sehingga tekanan darah pun lebih meningkat.

“Yang dimaksud dengan mengurangi garam bukanlah semua jenis garam namun pembatasan jumlah garam NaCl dalam makanan. Sumber natrium/sodium yang utama adalah natrium klorida (garam dapur), penyedap masakan (monosodium glutamat atau MSG), dan sodium karbonat. Konsumsi garam dapur (mengandung yodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh,” kata dr Sepriani.(klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Tanda Serangan Jantung yang Wajib Anda Perhatikan


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler