jpnn.com - SOLO – Berhati-hatilah dengan aksi vandalisme atau mencoret-coret dinding yang kini marak di kalangan anak muda. Sebab, bisa jadi coretan-coretan itu menjadi penanda atau kode rahasia bagi pelaku pencurian.
Baru-baru ini, Polres Solo mengungkap adanya kode rahasia yang termuat dalam coret-coretan di tembok, tiang listrik atau pun tiang telepon. Di balik vandalisme itu ada kode yang menuntun ke rumah kosong yang bisa jadi sasaran maling.
BACA JUGA: Ini Cara Ponpes Al Mukmin Ngruki Tepis Stigma Teroris
Kasubbag Humas Polresta Solo AKP Yiliantara Proriantara mengatakan, modus pencurian rumah kosong dengan memakai kode atau sandi itu juga sedang jadi sorotan Mabes Polri. ”Kode itulah yang menjadi panduan komplotan pencuri untuk beraksi,” paparnya seperti dikutip Radar Solo.
Yuli pun mengimbau warga atau tenaga keamanan di kompleks-kompleks perumahan untuk segera menghapus coret-coretan yang masih baru. Atau, sebaiknya segera melapor ke polisi.
BACA JUGA: Puluhan Petugas Lapas Cilegon Tes Urine, Hasilnya...
”Segera cat ulang tiang atau tembok jika melihat tanda atau sandi yang mencurigakan. Sebab, modus pencurian sekarang ialah dengan memakai kode tersebut,” terangnya.
Salah satu contoh kode rahasia yang dipakai komplotan pencuri rumah kosong ialah pemakaian tanda cross atau silang. Jika kode cross berwarna merah, berarti kawasan perumahan itu ada penjaganya. Sebaliknya, jika tak ada penjaganya, tanda silang akan berwarna putih.
BACA JUGA: Kisah Suami yang Diguna-guna Mertua, Lihat Istri Seperti Monyet
Setelah tanda silang, ada lagi kode untuk menggambarkan kondisi sasaran target. Salah satunya ialah ”PA” yang berarti “posisi aman”.
Ada pun waktu-waktu yang diangap aman untuk menjalankan aksi pencurian akan ditulis dengan kode angka. Jika lokasi target benar-benar aman, kode paling belakang ialah kalimat “STRONG” alias direkomendasikan.
“Misalnya PAB2 524-STRONG. Artinya posisi aman pada rumah blok 2 pada jam 5 sore hingga pukul 04 pagi. Lokasi berkode STRONG direkomendasikan untuk jadi target sasaran pencurian,” jelas Yuli.
Ia menjelaskan, kode-kode itu sudah beberapa kali ditemukan di sejumlah daerah di kota-kota besar. “Polresta juga terus menggalakkan patroli dan menyosialisasikan kepada warga,” paparnya.
Yuli pun berharap agar komunikasi antar-warga bisa ditingkatkan. Sehingga ketika nantinya rumah salah satu warga ada yang kosong, maka tetangga sekitar bisa ikut mengawasinya. “Kalau ada tamu mencurigakan, tetangga akan menemui dan menanyakannya,” tandasnya.(atn/un/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kobarkan Perlawanan, Loyalis Djan Faridz Pasang Iklan Jumbo
Redaktur : Tim Redaksi