jpnn.com, JAKARTA - Jelang musyawarah nasional (Munas) honorer K2 Indonesia di Linggarjati, Kuningan pada 26-27 Jul, suasana makin panas.
Suasana ini salah satunya dipicu oleh keluarnya instruksi Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih yang secara tegas menyatakan, akan hilang keanggotaan bila ikut munas.
BACA JUGA: Hubungan Sesama Pimpinan Honorer K2 Makin Runyam, Curiga soal Dana
Atep Lesmana, koordinator honorer K2 Indonesia wilayah Jawa Barat mengungkapkan, gertakan Titi tidak akan menyurutkan niat mereka ikut Munas.
BACA JUGA : Para Honorer K2 Perlu Tahu, Bu Titi Pernah Menyamar tetapi Ketahuan, Diusir
BACA JUGA: Panas, Nur Baitih Tangkis Kecurigaan Bhimma soal Dana Honorer K2
Bahkan, mereka lebih bersemangat untuk membentuk wadah perjuangan baru karena forum lama seolah vakum.
"Daru Januari 2019 hingga sekarang, langkah honorer K2 diam di tempat. Seharusnya honorer K2 mendapat semangat untuk berjuang. Kenapa Kang Bhimma menggerakkan kembali forum, karena sejak pascalebaran, honorer K2 Jabar sudah audiensi ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). Ini awal perjuangan yang dikomandoi Kang Bhimma. Harusnya semua honorer kembali bergelora di segala penjuru," tutur Atep kepada JPNN, Jumat (19/7).
BACA JUGA: Honorer K2 Bingung Mau Ikut Bu Titi Purwaningsih atau Pak Bhimma
Koordinator Honorer K2 Indonesia Edy Kurniadi alias Bhimma menambahkan, keinginan membentuk wadah baru karena sudah muak dengan sikap pengurus PHK2I.
BACA JUGA : Hubungan Sesama Pimpinan Honorer K2 Makin Runyam, Curiga soal Dana
Aksi-aksi demo yang selama ini dilakukan tidak ada hasilnya. Bahkan demo terakhir, 30-31 Oktober di mana seluruh honorer K2 tidur di jalan, depan Istana Negara tidak ada hasilnya.
"Hasilnya membuat teman-teman patah semangat. Makanya kami ingin ada forum baru dengan semangat baru," Wakil Ketua Korda PHK2I Luwu Asrul.
Bhimma melanjutkan, sudah berapa kali ikut demo di FHK2I (Forum Honorer K2 Indonesia) maupun PHK2I.
Hasilnya nihil. Padahal sudah miliaran rupiah dana seluruh honorer K2 Indonesia yang terbuang untuk menyukseskan aksi-aksi tersebut. Belum lagi dana lainnya selama mengikuti forum.
"Sejak demo 2015-2018 apa hasilnya untuk perubahan status honorer K2 Indonesia? Hanya demo yang didukung PB PGRI (Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia) pada September 2015 yang mendapatkan hasil menggembirakan. Itu juga berkat jasa almarhum ayah Sulistyo (ketum PB PGRI). Almarhum siap pasang badan demi harkat martabat honorer K2 Indonesia supaya tteap jadi PNS. bukan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)," tegasnya.
Bhimma beralasan masih tetap bertahan berjuang merasa bertanggung jawab atas perjuangan yang sudah dilakukan almarhum Sulistyo.
Almarhum dianggap sebagai pejuang sejati, cinta seluruh anggotanya dan peduli terhadap kaum yang ditindas untuk terus diperjuangkan harkat serta martabatnya.
"Ruh perjuangan honorer K2 Indonesia adalah PNS bukan PPPK," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bhimma Tantang Titi dan Nur Buka-bukaan soal Dana Honorer K2
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad