jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan merespons positif langkah mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu 2019. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, Rizal merupakan kawan ideologis yang sama-sama mengusung marhaenisme yang digagas Soekarno.
Hendrawan mengatakan, dirinya pernah bersama-sama tokoh yang kondang dengn inisial RR itu saat memperkuat Tim Indonesia Bangkit (TIB). "Bung RR termasuk salah satu tokoh yang dekat dengan kami, ide-idenya banyak yang menarik," ujar Hendrawan, Rabu (14/3).
BACA JUGA: Prabowo Gandeng RR, Jokowi Kelar
Hendrawan pun mengharapkan RR bisa membangun komunikasi dengan partai politik jika ingin maju Pilpres 2019. "Tentu Bung RR harus melakukan safari ke parpol- parpol menyampaikan visi-misi dan komitmen perjuangannya," katanya.
Lebih lanjut Hendrawan mengatakan, PDI Perjuangan menyambut baik alasan RR mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden. Di antaranya adalah rasa prihatinnya terhadap kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan pada angka lima persen.
BACA JUGA: Rampak Sarinah PDIP Bakal Perjuangkan Hari Kebaya Nasional
Sedangkan Rizal menjanjikan mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi 10 persen jika memimpin. "Ide-ide Bung RR banyak yang menarik tapi belum dipasarkan secara masif. Harus lebih masuk ke akar rumput," kata Hendrawan.
Presidium Persatuan Pergerakan Andrianto menilai Rizal sudah membuat keputusan tepat dengan mendeklarasikan diri sebagai bakal capres untuk Pemilu 2019. Andrianto menyebut Rizal sudah punya rekam jejak karena beberapa kali duduk di pemerintahan.
BACA JUGA: Dorong PDIP Cetak Kader Perempuan Berkualitas & Berkarakter
Selain itu, Rizal pada masa mudanya juga dikenal sebagai aktivis mahasiswa yang unik sekaligus spesial. "Visi dan idealismenya ini yang buat RR konsisten. Sebagai Aktivis sejati RR tahu benar bagaimana Republik ini sulit maju bila masih paradigma lama. RR tawarkan jalan keluar sesuai konstitusi," kata Andrianto.
Karena itu Andrianto menegaskan, tokoh sekaliber RR harus tampil memimpin bangsa Indonesia. Namun, kata Andrianto, menteri koordinator ekonomi, keuangan dan industri di era Presiden Abdurrahman Wahid itu memang harus menggandeng partai politik.
"Karena pilpres kita menutup peluang jalur perseorangan, tiket hanya melalui parpol. Nah parpol yang tersedia tinggal lima saja yang bisa bikin dua poros," tuturnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegiat Seni Puji Kepedulian Bang Ara pada Budaya Sunda
Redaktur : Tim Redaksi