Penumpang Busway Melonjak Tajam

Kamis, 05 Desember 2013 – 07:40 WIB

jpnn.com - PENERAPAN  denda maksimal diberlakukan bagi penerobos jalur TransJakarta berimbas pada peningkatan jumlah penumpang. Tentu saja, ini berimbas pada kenaikan keuntungan moda transportasi angkutan masal tersebut karena waktu tempuh antar halte menjadi lebih cepat. Kepala Badan Layanan Umum TransJakarta Pargaulan Butarbutar mengatakan, usai pemberlakuan denda maksimal dan sterilisasi jalur busway berakibat pada peningkatan penumpang bus Transjakarta.

"Peningkatannya tergantung hari, kalau Senin bisa meningkat  hingga 360 ribu penumpang per hari," ujar  Pargaulan, Rabu (4/12). Sedangkan pada hari lainnya bisa mencapai 250-300 ribu orang per hari. Bila dihitung tiap koridor rata-rata mencapai peningkatan 20 ribu penumpang.

BACA JUGA: Halim Hanya Mampu Tampung Tiga Pesawat Besar

Butar menambahkan, adanya peningkatan penumpang 20 ribu per koridor maka pihaknya juga akan melakukan pembenahan seperti peningkatan pelayanan. "Kita tentunya akan terus meningkatkan pelayanan sehingga kenyamanan penumpang terus meningkat," kilahnya.

Selain penambahan jumlah penumpang pihaknya juga melihat ada peningkatan headway di setiap koridor. Namun, di koridor III (Kalideres-Pasar Baru) dan koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni) karena sedang ada perbaikan jalan di kawasan Daan Mogot sehingga jalannya sedikit terhambat. "Kalau koridor lain normal, hanya dua koridor itu saja yang terhambat," bebernya. Jadi seluruh koridor ada kemajuan headway sekitar 10-15 menit. Sehingga berakibat dengan adanya penambahan satu rit perjalanan.

BACA JUGA: 674 Polisi Amankan Festival Keraton

Sementara itu, untuk meningkatkan pelayanan saat ini sudah ada 18 unit bus transjakarta yang baru saja datang. Ke-18 unit bus gandeng tersebut masih menunggu masalah administrasi untuk segera beroperasi. "Semuanya sudah datang dan ditempatkan di Pol PPD Cawang, sekarang lagi mengurus administrasinya," imbuhnya. Diharapkan, akhir Desember ini seluruh administrasinya selesai sehingga pada awal Januari sudah bisa dioperasikan.

Pargaulan menambahkan, bus ini nantinya akan disebar kebeberapa koridor. Tapi pihaknya akan memprioritaskan untuk koridor yang mengalami peningkatan penumpang cukup signifikan seperti koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor IX (Pluit-Pinang Ranti), "Kami melihat peningkatan penumpangnya cukup tinggai, dan kami akan alokasikan sebagain untuk dua koridor ini. Pada koridor lainnya, akan kami evaluasi kembali jumlah penumpangnya," harapnya.

BACA JUGA: Ahok Jadi Rebutan Parpol

Untuk koridor II (Pulogadung-Harmoni) saat ini sedang ditingkatkan fasilitas halte seperti pemanjangan halte dan pemasangan mesin tiket elektronik. Selain itu, dalam bus terbaru ini pihaknya menyiapkan empat unit CCTV dalam bus gandeng itu. Selain itu, kenyamanan lainnya merupakan tempat duduk dan pegangan penumpang yang akan memberikan nilai lebih untuk penumpang bus transjakarta. "Kita berharap, dengan adanya bus baru ini akan menambah kembali penumpang bus transjakarta," tukasnya.

Ditempat terpisah, puluhan ribu kendaraan terjaring Operasi Zebra karena melanggar tata tertib lalu lintas. Kepala Bagian Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budianto mengatakan, sudah ada 25.636 kendaraan yang ditindak berupa tilang. Hasil ini dari operasi zebra mulai dari 28 November  hingga 3 Desember. Pihaknya juga mengaku memberikan teguran di 7.290 kasus pelanggaran.

Menurutnya, ada 8.961 SIM yang disita dan 16.285 STNK turut disita kepolisian. Tidak hanya dua surat berijin tersebut, polisi pun 376 sepeda motor dan 14 kendaraan roda empat karena dinilai tidak memiliki kelengkapan surat-surat. Untuk, rincian kendaraan bermotor yang melanggar di antaranya, 386 Metromini, 489 bus, 1.111 taksi, 1.230 kendaraan barang, 1.787 mikrolet dan 2.653 kendaraan pribadi. "Untuk yang mendominasi masih sepeda motor sebanyak 17.980," tegasnya.

Budianto melanjutkan, dalam kecelakaan lalu lintas, polisi menerima 65 laporan, dengan jumlah korban sebanyak 76 orang. 47 orang luka ringan, 17 orang luka berat dan 12 orang meninggal dunia. Kendaraan yang terlibat kecelakaan masih didominasi oleh sepeda motor sebanyak 53 kasus, diikuti kendaraan pribadi sebnayak 25 kasus, kendaraan barang 23 kasus, kendaraan umum delapan kasus dan bus sebanayak tiga kasus. "Totalnya 112 kendaraan yang terlibat kecelakaan dengan kerugian materi mencapai Rp.296 juta lebih," tutupnya. (ibl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak Kenaikan Tarif Tol Dalam Kota Ditunda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler