Penundaan Liga 1 Jangan Sampai Lewat Desember

Jumat, 28 September 2018 – 08:43 WIB
Pemain Arema FC Rivaldi Bawuo. Foto: Darmono/Radar Malang/dok.JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Jadwal laga Arema FC vs Persebaya dipastikan molor akibat keputusan PSSI menghentikan sementara Liga 1 2018. Manajemen Arema FC memilih untuk legawa menanggapi keputusan itu.

Hal itu disampaikan General Manager Arema FC Ruddy Widodo. ”Kami mencoba berpikir jernih dan mengambil dari sisi positifnya saja,” terang Ruddy. Dia memahami alasan di balik PSSI melakukan penundaan kompetisi.

BACA JUGA: Jika Penundaan Liga 1 Berlarut-larut, Klub Bakal Rugi

Seperti diketahui, keputusan itu merupakan respons dari desakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), dan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Berbagai pihak meminta PSSI menunda kompetisi setelah adanya insiden yang menewaskan Jakmania, Haringga Sirila, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9).

”Negatifnya mungkin tertunda, tapi positifnya tim menjadi lebih banyak waktu recovery (pemulihan),” terang manajer asal Madiun tersebut.

BACA JUGA: Persebaya Berharap PSSI Segera Tentukan Nasib Liga 1 2018

Apalagi, ada sejumlah pemain yang tengah menjalani pemulihan cedera. Seperti Hendro Siswanto yang mengalami insiden pada laga lawan Persipura Jayapura Sabtu (22/9).

Terkait kompetisi yang bakal molor, Ruddy mengungkapkan bahwa dampaknya tak akan begitu dirasakan Arema FC. Dengan catatan, kompetisi berakhir selambat-lambatnya akhir Desember 2018.

BACA JUGA: Kompetisi Disetop, PSMS Tetap Jalani Latihan Seperti Biasa

Sebab, sebagian besar kontrak pemain baru berakhir Januari dan Februari. ”Kalau sampai mundur, jadi Januari mungkin ada sedikit masalah,” terangnya. Manajemen Arema FC mau tidak mau harus merevisi kontrak pemainnya.

Lantas, bagaimana terkait perjanjian dengan sponsor? ”Kalau itu, saya kira tidak masalah. Yang jelas, apa pun, kami mendukung keputusan dari federasi,” kata dia.

Sementara itu, pelatih Arema FC Milan Petrovic menyayangkan insiden yang terjadi di GBLA hingga berakibat pada tertundanya kompetisi. ”Saya menghargai fanatisme dari fans, tapi sebenarnya kita semua adalah saudara,” ujar Milan.

Dia menyatakan bahwa dua klub mungkin terlibat rivalitas yang panas. Saat pertandingan, pemain-pemain dari dua klub itu juga terlibat ”duel” yang seru.

Tapi setelah pertandingan, mereka bisa menjadi sangat akrab. Bahkan, suatu ketika bermain bersama dalam satu tim. ”Mereka bisa bermain di tim nasional. Tim yang sama. Persija, Persib, Persebaya, dan Arema. Mereka semua adalah keluarga di tim nasional,” ujarnya.

Karena itu, dia berharap bahwa semuanya segera bisa terselesaikan. Terkait dengan tim, Arema FC tetap menggelar program latihan seperti biasanya. (gg/c2/muf)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arema Fc vs Persebaya: Jangan Ciut Nyali


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler