"Penundaan pembatasan BBM subsidi jelas sangat bagus, karena kelihatannya pemerintah belum siap memberlakukannya, baik dari segi infrastruktur, mekanisme, dan pengawasannya," kata Purbaya pada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (15/12).
Purbaya mengatakan, bila tidak dipersiapkan dengan sebaik mungkin, maka pembatasan BBM subsidi bisa berbalik menjadi masalah baru bagi pemerintah
BACA JUGA: Molornya Pembentukan OJK Tak Perlu Dikhawatirkan
Dikatakannya, bila ternyata pembatasan BBM subsidi terjadi kebocoran, maka dampak nyatanya berimbas pada angka inflasi."Pemerintah harus hati-hati
BACA JUGA: Pemerintah Waspadai Capital Flight
Tapi kalau hitung-hitungan saya, terjadi kebocoran sedikit saja, maka inflasi yang bisa terjadi maksimal bisa sampai 3,5 persen," kata Purbaya.Pemerintah, katanya, harus benar-benar siap dulu sebelum melaksanakan kebijakan pembatasan BBM subsidi
"Kalau pembatasannya berhasil pada seluruh mobil pribadi (plat hitam), inflasi bisa nol persen
BACA JUGA: Ingatkan Jangan Gegabah Batasi BBM Bersubsidi
Tapi kalau dampaknya bisa mengganggu pada sistem transportasi umum atau bahkan pada kepentingan publik lainnya, maka peluang terjadi inflasi makin besarJadi ESDM harus benar-benar menganalisa dengan baik sebelum mulai melakukan pembatasan,’’ kata Purbaya.Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan hasil kajian pemerintah, bahwa angka inflasi akibat pembatasan BBM se Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) hanya akan menyumbang inflasi 0,15 persenBila pembatasan BBM subsidi direalisasikan untuk seluruh daerah Jawa dan Bali, maka dampak inflasi diprediksi hanya sebesar 0,29 persenPerkiraan inflasi tahun 2011 sebesar 5,3 persen dikatakannya telah memperhitungkan hal ini.
"Target inflasi akan sesuai dengan target meski adanya pembatasan BBM subsidiKita sudah menyusunnya sesuai dengan kenaikan barang komoditasSemua dampaknya juga sudah kita lakukan perhitungan," kata Agus.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Semua BUMN Disebut Layak Lakukan IPO
Redaktur : Tim Redaksi