jpnn.com, JAKARTA - Polri terus mendalami identitas pria bernama Mulyadi yang diduga terlibat kasus penusukan terhadap dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Berdasar penelusuran polisi, Mulyani merupakan simpatisan Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
"Mulyadi merupakan simpatisan ISIS yang terkooptasi radikal dari materi-materi yang diunggah pada website radikal maupun grup messenger radikal yang diikutinya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di Jakarta, Minggu (2/7).
BACA JUGA: Dijaga 30 Personel Bersenjata, tak Sembarang Orang Boleh Masuk
Merujuk bukti dan keterangan saksi, Rikwanto menyebut Mulyadi adalah simpatisan ISIS di luar struktur. "Pelaku diduga tidak bergabung dengan kelompok-kelompok jaringan teror yang ada di Indonesia," sambung dia.
Rikwanto menambahkan, Mulyadi melakukan aksi teror secara tunggal atau lone wolf. Hal itu berbeda dengan kelompok lainnya yang melakukan terot secara berkelompok.
BACA JUGA: Polisi Jadi Sasaran Teror, Kini Jaga harus Pakai Rompi Antipeluru
"Pelaku termotivasi dari maraknya materi yang diunggah pada grup Telegram radikal, mengenai amaliyah dengan modus penusukan kepada anggota Polri dan kemudian melakukan perampasan senjata," papar dia.(elf/JPG)
BACA JUGA: Sepertinya Pemberantasan Teroris Tak Bisa Hanya Dipasrahkan ke Polisi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Ini Harus jadi Perhatian Saat Peringatan Hari Bhayangkara 2017
Redaktur : Tim Redaksi