Polisi Jadi Sasaran Teror, Kini Jaga harus Pakai Rompi Antipeluru

Minggu, 02 Juli 2017 – 05:19 WIB
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, SUMSEL - Keberanian pelaku teror menyerang polisi di masjid depan Mabes Polri disikapi serius jajaran kepolisian di Sumsel. Apalagi, sebelum itu, beberapa aksi teror di sejumlah daerah jelas mengarah pada anggota institusi penegak hukum ini.

Tak mau anggotanya jadi korban, Kapolres Musi Rawas (Mura) langsung mengambil langkah antisipatif. Penjagaan di Mapolres Mura dan polsek jajaran diperketat, terhitung kemarin (1/7).

BACA JUGA: Sepertinya Pemberantasan Teroris Tak Bisa Hanya Dipasrahkan ke Polisi

“Pimpinan tertinggi Polri pun sudah memberikan arahan, setiap penjagaan di markas dilengkapi dengan senjata api (senpi) siap tembak," kata Kapolres Mura AKBP Pambudi seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Dia memastikan, tidak ada kantor polisi atau pos polisi yang tidak dijaga, seberapa pun besar ancaman yang ada.

BACA JUGA: Kasus Ini Harus jadi Perhatian Saat Peringatan Hari Bhayangkara 2017

Semua personel telah diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak boleh lengah dalam bertugas. “Jangan sampai ada yang jadi korban,” ucapnya. Selain senpi, anggota jaga juga dilengkapi dengan rompi antipeluru.

Dua perlengkapan itu penting mengingat, hampir semua kantor polisi di Mura dan Muratara berada di tepi jalan lintas. Secara akses, sangat terbuka dan mudah dijangkau. Potensi terhadap serangan juga lebih besar.

BACA JUGA: Densus Periksa Kakak dan Ipar Pelaku Peneror Brimob di Falatehan

"Saya sudah tekankan kepada Wakapolres untuk betul-betul mengawasi internal,” imbuh Pambudi. Terpisah, Polres Pagaralam juga mewajibkan anggota penjagaannya mengenakan rompi antipeluru.

“Sesuai instruksi, anggota jaga harus pakai body vest dan sesama personel harus saling jaga,” ujar Kapolres Pagar Alam AKBP Dwi Hartono SIK MH didampingi Kabag Ops Kompol Indarmawan.

Pengamanan masuk ke polres dan polsek-polsek juga ditingkatkan. Seluruh personel di Pagaralam diingatkan untuk waspada terhadap berbagai bentuk aksi terorisme. Sementara di Polres Prabumulih, pengamanan dilakukan dengan menerapkan one gate system.

Jalan keluar dan masuk ke Mapolres dibuat satu. “Pasca-aksi teror di masjid depan Mabes, kami perketat pengamanan. Pengunjung yang datang lapor dulu ke pos penjagaan,” beber Kabagops Polres Prabumulih, Kompol Andi Supriadi SIk SH MH.

Barang bawaan pengunjung pun dicek. Termasuk kendaraan yang masuk. "Selama ini memang sudah dilakukan. Tapi akan lebih ditingkatkan lagi," katanya. Ada personel yang keliling Mapolres. Sementara itu, petugas yang patroli dilengkapi dengan senpi dan rompi antipeluru.

Kapolres Ogan Ilir AKBP M Arif Rifai mengajak semua aparat keamanan, baik TNI maupun Polri maupun komponen masyarakat lain untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Kalau ada pendatang atau tamu yang mencurigakan, segera laporkan. Untuk siskamling, sebaiknya dihidupkan lagi,” pintanya.

Peningkatan kewaspadaan juga dilakukan jajaran Polres Muba. “Kita tidak takut dengan aksi teror karena itu yang diharapkan para pelaku. Tapi harus waspada,” ujar Kapolres Muba, AKBP Rahmat Hakim SIK.

Karena itu, selama ini pihaknya rutin rutin melakukan patroli di ruas jalan lintas timur (Jalintim) dan jalan lintas tengah (Jalinteng). Juga ke pemukiman masyarakat, objek vital dan titik rawan. “Seluruh aparat dilengkapi persenjataan lengkap,” tegasnya.

Dandim 0401 Muba Letkol CZI Mulyadi SIP menegaskan, TNI dan Polri bersinergi melakukan pengamanan di Muba. Khususnya melawan dan menumpas aksi teror yang berpotensi mengangu keamanan. “Prajurit TNI mem-back up Polri dalam melakukan pengamanan itu,” ungkapnya.

Polres Muara Enim juga tak mau ketinggalan. Kesiapsiagaan personel ditingkatkan. “Ini sesuai petunjuk dan arahan pimpinan, menyusul penetapan status siaga dari Mabes dan Polda,” ujar Kapolres Muara Enim AKBP Leo Andi Gunawan SIK MPP. Menurutnya, status siaga disesuaikan dengan derajat ancaman dan situasi kondisi wilayah masing-masing.

Kewaspadaan ini jug berlaku untuk semua warga. Pengamanan harus terjalin sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat, “Dengan begitu kita punya daya cegah dan tangkal dalam mengamankan wilayah Muara Enim,” jelasnya.

Polres Banyuasin serta jajaran Polsek dibawahnya telah pula meningkatkan kewaspadaan yang selama ini telah dilakukan. “Anggota telah diingatkan untuk stand by dan waspada dalam bertugas dalam megantisipasi semua kemungkinan,” kata Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi SIK.

Perkuatan pengamanan juga dilakukan jajaran Polres OKU Timur hingga ke tingkat polsek dan pos polisi. Anggota jaga dilengkapi dengan senjata lengkap dan rompi antipeluru. “Semuanya telah diminta waspada,” Kapolres OKU Timur AKBP Irsan Sinuhaji SIK MH

Bagaimana di Palembang sebagai ibu kota provinsi? Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono HB menegaskan, pihaknya sudah melakukan peningatan pengawasan dan memperketat pengamanan.

Khusus Mapolresta, petugas jaga gerbang dilengkapi dengan senjata lengkap. “Bukan mau mempersulit. Tapi tiap tamu yang masuk akan ditanya keperluannya. Mereka wajib meninggalkan biodata,” imbuhnya. Petugas jaga dilengkapi rompi antipeluru.

Patroli wilayah pun ditingkatkan. Baik itu patroli sepeda, motor dan mobil. Peran Bhabinkamtibnas di masing-masing Kelurahan untuk deteksi dini juga dimaksimalkan.

“Alhamdulillah, Palembang kondusif. Tapi kita tidak mau kecolongan,” tukas Wahyu. (wek/ald/chy/qda/sal/roz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinyal ISIS Semakin Dekat


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
teroris   Palembang  

Terpopuler