Penutupan Bandara Ternate Berlanjut

Gamalama Dua Kali Semburkan Abu Vulkanik

Minggu, 21 Desember 2014 – 08:35 WIB
Bandara Sultan Babullah di Kota Ternate ditutup sementara akibat dampak dari erupsi Gunung Gamalama. Foto: istimewa

jpnn.com - TERNATE - Aktivitas vulkanik di Gunung Gamalama belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Gunung Gamalama dua kali mengeluarkan abu vulkanik. Gunung setinggi 1.715 meter yang kali terakhir meletus pada 2003 tersebut kemarin dua kali mengeluarkan abu vulkanik.

Semburan abu vulkanik pertama kali terjadi pukul 15.40 dan kedua pukul 18.34 WIT. Akibatnya sebagian Kota Ternate kembali diselimuti abu vulkanik.

BACA JUGA: Mayat Bertato Tazix Masih Misterius

Kepala Pos Pantauan Gunung Api Gamalama Darno Lamane mengatakan, semburan abu vulkanik terjadi disertai bunyi gemuruh kecil.  Hembusan asap diikuti abu vulkanik tebal berwarna kelabu kehitaman setinggi 1.000 meter terbawa angin ke arah timur dengan amplitudo maksimal 0,5 hingga 99 milimeter.

"Arah angin sering berubah-ubah membuat hembusan asap yang disertai abu vulkanik terkadang tak bisa diprediksi arahnya," kata Darno.

BACA JUGA: Kisah Dramatis Evakuasi Korban Longsor Banjarnegara

Berdasarkan pengamatan Malut Post (Jawa Pos Group), sebagian Kota Ternate, Maluku Utara, terkena abu vulkanik. Namun demikian, aktivitas masyarakat berjalan seperti biasanya. Warga yang keluar rumah terpaksa menggunakan masker. Setiap sore warga menyiram halaman dan jalan di depan rumah mereka.

Sementara itu, Bandara Sultan Baabullah, Ternate, sampai kemarin masih ditutup. Abu tebal terlihat memenuhi kawasan bandara termasuk runway. Satu pesawat milik Sriwijaya Air terlihat di apron. Belum ada upaya pembersihan bandara. Belum diketahui kapan bandara beroperasi normal.

BACA JUGA: Ternate Siaga Banjir Lahar Dingin Selama Sebulan

Karena itu sebagian warga yang ingin ke luar daerah dengan menggunakan pesawat terpaksa menyeberang ke Pulau Halmahera. Salah satu bandara alternatif adalah Bandara Kuabang, Kao,  Kabupaten Halmahera Utara.

Namun bandara ini hanya bisa melayani pesawat yang menggunakan baling-baling. Ada satu rute keluar daerah, yakni Kao-Manado dengan maskapai Wings Air yang menggunakan pesawat jenis ATR-200.

Kepala Bandara Kuabang Anwar Hamid mengatakan, pasca erupsi Gamalama, Wings Air menambahkan frekuensi penerbangannya ke Manado dari satu kali menjadi dua kali sehari.

"Kita belum bisa melayani pesawat jet, karena panjang runway hanya 1.800 meter dengan lebar 20 meter serta tebal landasan hanya 20 centimeter," katanya.

Tahun 2015 akan dilakukan penebalan landasan menjadi 27,5 centimeter sehingga bisa didarati pesawat jet. (tr-06/sir/onk/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir di Bandung Lebih Dahsyat dari 2010


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler