jpnn.com - TERNATE - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara meningkatkan kewaspadaan menyusul erupsi Gunung Gamalama. Untuk tanggap darurat, Pemkot menetapkan dimulai sejak 18 Desember hingga 1 Januari.
"Sementara untuk status siaga banjir lahar dingin selama sebulan, mulai 18 Desember hingga 18 Januari," ujar Wakil Walikota Ternate, Arifin Djafar seperti dilansir dari Malut Post (Grup JPNN), Sabtu (20/12).
BACA JUGA: Banjir di Bandung Lebih Dahsyat dari 2010
Dari data Pemkot Ternate, saat ini abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama pada Kamis (18/12) malam dan Jumat (19/12) petang sudah menumpuk di lereng gunung yang berketinggian 1.715 meter dari permukaan laut itu.
Jika hujan deras turun kawasan Gunung Gamalama maka tumpukan abu vulkanik tersebut akan terbawa arus ke wilayah Kota Ternate melalui puluhan kali yang melintas di permukiman warga, yang tidak tertutup kemungkinan berubah menjadi banjir lahar dingin.
BACA JUGA: Ribuan Rumah Terendam Banjir, Camat Malah Berlibur
Pemkot juga telah menyiapkan 15 titik untuk pengungsian warga jika terjadi banjir lahar dingin tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Ternate Utara, Ternate Tengah dan Ternate Selatan.
Pada erupsi Gunung Gamalama tahun 2012 sempat menimbulkan bajir lahar dingin mengakibatkan belasan warga tewas terbawa arus bajir lahar dingin dan ratusan rumah warga yang berada di bantaran kali mengalami rusak berat dan ringan.
BACA JUGA: Bukittinggi Resmi jadi Kota Perjuangan
Hingga kini, dari keterangan Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama menyebutkan bahwa aktivitas vulkanik gunung itu masih menunjukkan peningkatan, sehingga statusnya tetap siaga.
Diketahui, Gunung Gamalama adalah sebuah gunung stratovolcano kerucut yang ada di Pulau Ternate, Kepulauan Maluku. Gunung Gamalama ditutupi Hutan Montane pada ketinggian 1.200 - 1.500 m dan Hutan Ericaceous pada ketinggian di atas 1.500 m. (tr-07/fai/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polres Gunungkidul Batasi Permohonan SIM
Redaktur : Tim Redaksi