Penyadap Karet Diterkam Beruang Madu, Tulangnya Sampai Remuk

Jumat, 08 Desember 2017 – 05:59 WIB
Beruang madu di kebun binatang Bandung. Foto: istimewa

jpnn.com, MURATARA - Seekor beruang madu mengamuk dan menyerang Novi Elviana, 34, penyadap karet di Desa Simpang Nibung, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, Sumsel, Kamis (7/12) sekitar pukul 07.10 WIB.

Akibat kejadian itu, warga Desa Lubuk Rumbai, Kecamatan Rupit, harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Rupit.
Dia mengalami remuk tulang dan luka robek di bagian wajah yang cukup parah.

BACA JUGA: Kebakaran, Pengunjung Kafe Kocar-Kacir

Informasi yang dihimpun, korban Novi beserta sejumlah warga lainnya menyadap karet sejak pukul 04.30 WIB. Menjelang siang hari, lolongan anjing peliharaan yang menemani korban menyadap karet terus menyalak.

Tiba-tiba dari arah belakang korban, muncul seekor beruang besar tinggi sekitar dua meter berwarna hitam langsung menerkam korban. Korban yang tempat menghindar diterkam beruang dan cakaran di wajah dan tubuhnya.

BACA JUGA: Warga Blokir Jalinsum Minta Jenazah Yusri Dikembalikan

Korban sempat berteriak. Namun teriakan itu hanya satu kali terdengar Desi, rekannya yang juga menyadap karet di sebelah kebun milik korban. Rekan korban mendekati untuk menolong korban.

“Aku cuma denger dia jerit sekali. Langsung aku datangi. Waktu itu ada beruangnya, sedang gigit dia. Aku juga takut nak tolong,” kata Desi, rekan korban.

BACA JUGA: Dua Penjambret Diamuk Warga, Lihat Nih Wajahnya

Enam ekor anjing milik korban dan saksi langsung menyerang beruang yang masih menerkam korban Novi. Perlawanan anjing milik korban dan saksi mampu melepaskan cengkraman beruang dari tubuh Novi.

“Abis beruang itu lari, aku langsung tolong. Aku kasih tau temen-temen yang lain dan bawak ke rumah sakit,” timpalnya.
Dr Mairizal Alwi, spesialis bedah RSUD Rupit yang sempat menangani korban menuturkan, kondisi Novi cukup parah. Terutama di bagian wajah yang membuat korban harus ditangani dengan intensif.

“Kita sudah mengoperasi korban pada bagian wajah. Bisa dibilang parah, tulang hidung hancur. Untuk luka lainnya ada di pinggir mata, bahu kiri mengalami cakaran dan pelipis mata,” terangnya. Karena kurang peralatan, lanjut Dr Mairizal, korban dirujuk ke RSUD Palembang agar mendapat perawatan intensif.?”"karena kita belum mempunyai alat yang lengkap.

Terpisah, Kepala BKSDA Provinsi Sumsel, German Hasibuan saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai insiden warga diserang beruang di wilayah Muratara.

Namun berdasarkan data 2016, lanjut dia, pernah ada kejadian serupa petani karet diserang beruang. “Ini kemungkinan disebabkan banyaknya peralihan hutan yang merupakan habitat satwa liar menjadi kebun warga. Karena habitatnya berkurang, bisa jadi mereka terganggu,” bebernya.

Namun, ungkap dia, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terhadap warga agar masyarakat tidak memburu dan membunuh satwa liar yang dilindungi. “Bila ada satwa liar yang masuk ke kebun warga, segera laporkan ke BKSDA. Nanti akan kami lakukan langkah penggiringan ke hutan,” tegasnya. (cj13)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Omzet Peritel Offline Turun, Ternyata Ini Pemicunya


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler