Penyakit campak dilaporkan menyebar di kampus Universitas Queensland di Brisbane, Australia, setelah lima orang dipastikan positif terjangkit.
Pihak Departemen Kesehatan Queensland langsung turun tangan menangani penyebaran virus di kampus yang dihuni sedikitnya 30 ribu staf dan mahasiswa tersebut.
BACA JUGA: Banyak Senator dan Anggota DPR Australia Tak Laporkan Biaya Dinas
Menurut informasi yang diperoleh ABC, kasus pertama terdeteksi lima pekan lalu, ketika seorang mahasiswa baru kembali dari luar negeri dan jatuh sakit.
Depkes Queensland sejauh ini telah membuka klinik vaksinasi di kampus St. Lucia di sebelah barat kota Brisbane tersebut.
BACA JUGA: AS Resmi Minta Australia Perluas Peran Militernya Melawan ISIS
Kampus St. Lucia Queensland University di Brisbane.
BACA JUGA: Bincang Merdeka: Obrolan Inspiratif Bagi Mahasiswa Indonesia di Melbourne
Menurut Juru bicara Depkes setempat, Dr Heidi Carroll, mahasiswa yang tinggal di asrama dan tidak yakin apakah sudah pernah divaksin atau belum, sebaiknya datang ke klinik untuk segera divaksin.
"Mereka yang lahir pada 1 Januari 1996 dan setelahnya, dan telah pernah divaksin anti campak sekali, sebaiknya kembali menjalani vaksinasi sekali lagi," jelasnya.
Dr Carroll mengatakan mereka yang ragu apakah imun terhadap virus campak sebaiknya datang ke dokter terdekat.
Salah seorang warga kampus Ayesha Sheldon datang ke klinik hari Jumat (21/8/2015) sebab belum pernah divaksin anti campak waktu kecil.
"Ini vaksin kedua saya sehingga saya bisa tenang karena tidak akan terserang campak," katanya.
Pihak berwenang memperkirakan masih ada kasus campak lagi yang akan terungkap dalam beberapa waktu mendatang.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Layaknya Sahabat, Penyandang Disabilitas Ini Tak Terpisahkan dari Anjingnya