jpnn.com, MUKOMUKO - Sebanyak 16 orang warga di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, positif demam berdarah dengue (DBD) selama periode Januari hingga Agustus 2021.
"Kasus DBD periode bulam Januari hingga Agustus 2021 turun kemungkinan karena kesadaran warga dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) makin meningkat,” kata Pengelola Program DBD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bara Lendra dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu.
BACA JUGA: Sepasang Muda Mudi di Kamar, Berbuat Asusila, Ada Uang Rp 400 Ribu dan 10 Alat Kontrasepsi
Jumlah kasus DBD di daerah ini selama periode Januari hingga Agustus 2021 turun drastis dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebanyak 101 kasus.
Dia mengatakan hal itu setelah melakukan perbandingan data jumlah warga masyarakat setempat yang positif terjangkit penyakit demam berdarah dengue selama periode bulan Januari hingga Agustus 2020 dan 2021.
BACA JUGA: Ambulans Melintas Saat Ganjil Genap di Puncak, Petugas Curiga, Alamak
Dinas Kesehatan setempat setiap bulan menerima laporan terkait jumlah warga setempat yang terjangkit penyakit DBD dari Puskesmas di daerah ini dan melakukan pengasapan untuk mencegah penularan penyakit DBD.
Dia mengatakan dengan adanya penambahan satu kasus DBD bulan Agustus tahun sehingga total kasus DBD di daerah ini terhitung sejak bulan Januari hingga Agustus 2021 ada 16 kasus.
BACA JUGA: Harta Jokowi & Sejumlah Menterinya Meroket di Masa Covid-19, Ferdinand Langsung Bilang
Sedangkan selama periode Januari hingga Agustus 2029 sebanyak 101 orang yang positif DBD di daerah ini, yakni bulan Januari sebanyak 26 kasus, Februari 11 kasus, Maret 14 kasus, April 17 kasus, Mei 17 kasus, Juni lima kasus, Juli tiga kasus, Agustus delapan kasus.
Dia menyebutkan penambahan satu orang yang terjangkit DBD bulan Agustus 2021, satu orang warga masyarakat Kecamatan Ipuh.
Petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan setempat telah melakukan fogging atau pengasapan di lokasi yang ditemukan kasus, termasuk melakukan penyelidikan epidemologi (PE) pada bulan Juli 2021.
Selanjutnya dikatakan instansinya terus mengimbau camat, lurah dan kepala desa hingga RT dan seluruh masyarakat untuk melakukan pencegahan penularan penyebaran penyakit ini.
Pihaknya menyarankan warga tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit DBD saat pendemi COVID-19 tetapi tidak melibatkan banyak orang.
“Kami minta warga di wilayah ini melakukan PSN untuk mencegah penyebaran penyakit DBD tetapi jangan ramai-ramai mereka datang, tidak melibatkan banyak orang,” ujarnya. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti